Realisasi parkir vertikal di Kota Malang nampaknya masih harus kembali ditunggu. Karena saat ini, pembahasan lebih jauh dengan para calon investor yang sebelumnya sempat tertarik dengan rencana pembangunan parkir vertikal belum dilakukan lagi.
"Masih belum (dibahas; red)," kata Wali Kota Malang Sutiaji, Rabu (22/7/2020).
Baca Juga : Pandemi Covid-19, Pembangunan Responsif Gender Tetap Jadi Kewajiban
Sutiaji menjelaskan, sebelumnya memang sudah ada tiga calon investor yang tertarik dengan rencana pembangunan parkir vertikal tersebut. Tiga investor itu berasal dari Tiongkok, Singapura, dan Jerman.
Namun lantaran pandemi covid-19, rencana pembangunan parkir vertikal itu pada akhirnya belum mengalami perkembangan sampai saat ini. Meski begitu, dia tetap berharap akan ada pembahasan lebih lanjut dalam waktu dekat untuk merealisasikan pembangunan parkir vertikal tersebut.
"Mudah-mudahan bisa direalisasikan tahun ini," tambahnya.
Lebih jauh Sutiaji menyampaikan, saat ini investor memang memiliki poin tambahan saat mempertimbangkan akan menanamkan modalnya. Salah satunya berkaitan dengan ketertiban masyarakat serta upaya pemerintah dalam menangani pandemi covid-19 ini.
Dengan berbagai upaya penanganan covid-19 yang dilakukan saat ini, dia berharap pandemi covid-19 di Kota Malang bisa segera diatasi. Sehingga investor tertarik kembali menanamkan modalnya.
"Semoga tingkat kesembuhan bisa tinggi, jadi bisa kembali normal lagi," tambah politisi Demokrat itu.
Baca Juga : Kurang dari 3 Pekan, Pajak Daerah Sumbang PAD Kabupaten Malang hingga Rp 10,9 Miliar
Sebelumnya, Pemerintah Kota Malang berencana membangun parkir vertikal untuk mengurai kemacetan. Bangunan rencananya akan ditempatkan di gedung bekas kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Jl Majapahit yang berdekatan dengan Pasar Burung Splendid.
Pemilihan lokasi itu salah satunya adalah untuk memberi kemudahan bagi calon wisatawan yang hendak mengunjungi kawasan Kayutangan. Selain itu juga untuk mengurangi kamacetan. Lantaran di kawasan Alun-Alun Kota Malang dan sekitarnya masih banyak dilakukan parkir di pinggir jalan.
Untuk anggarannya sendiri, besaran biaya yang akan digelontorkan diperkirakan mencapai Rp 10 Miliar. Dengan tinggi gedung delapan lantai dan diprediksi mampu menampung 400 hingga 500 kendaraan roda empat dan dua.