Pemerintah Kota Malang tampaknya sudah bisa sedikit bernapas lega. Soalnya, di masa transisi menuju new normal, pendapatan asli daerah (PAD) Kota Malang dari sektor pajak menunjukkan tren positif. Itu lantaran sektor ekonomi, utamanya yang bergerak dalam industri makanan, kembali bergeliat.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang Ade Herawanto menyampaikan, selama masa transisi, terutama dua pekan terakhir, dunia industri kuliner memang kembali menunjukkan geliatnya. Tercatat ada belasan hingga puluhan rumah makan dan restoran baru beroperasi di tengah pandemi covid-19 ini.
Baca Juga : Pemkot Batu Akhir Tahun 2020 Bakal Kehilangan 8 ASN Eselon II
"Saat ini kondisinya memang belum pasti. Ada yang buka tutup. Ada juga beberapa yang baru beroperasi dan mereka dengan tertib melapor kepada kami," katanya.
Pria yang akrab disama Sam Ade d'Kross itu menyampaikan, berbagai upaya untuk meningkatkan PAD dari sektor pajak terus dilakukan. Saat ini, pendataan terkait pelaku usaha kuliner yang memanfaatkan jasa online pun sudah mulai dilakukan.
Data yang ada saat ini, menurut Ade, masih disempurnakan untuk kemudian akan dijadikan sebagai salah satu acuan untuk menetapkan potensi pajak yang bisa diraih. Terlebih, usaha yang memanfaatkan jasa online saat ini semakin bergeliat dan banyak dimanfaatkan masyarakat.
Selama pandemi covid-19, Ade menjelaskan ada beberapa penghitungan proyeksi penerimaan besaran PAD dari sektor pajak. Target yang ditetapkan selama pandemi covid-19 ini mengalami koreksi dan menyesuaikan kondisi serta aturan yang berlaku.
Pada fase normal, PAD Kota Malang dari sektor pajak ditetapkan sebesar Rp 731 miliar lebih. Namun besaran itu dikoreksi pada fase covid-19 menjadi Rp 367 miliar lantaran ada banyak tempat usaha yang terpaksa harus ditutup sementara sehingga berpengaruh pada besaran pajak yang ditetapkan.
Baca Juga : Tekan Kasus Covid-19, Pemkot Blitar Batasi Jam Operasional Tempat Publik
Sementara, melihat kondisi ekonomi yang kembali bergeliat, Bapenda Kota Malang kembali melakukan penghitungan potensi pajak yang bisa didapatkan. Dalam hitungan selama proses recovery, PAD Kota Malang dari sektor pajak ditarget Rp 412 miliar lebih.
Sedangkan untuk fase new normal dalam hitungan yang dibuat, PAD Kota Malang dari sektor pajak ditargetkan Rp 579 miliar lebih. "Tapi besaran yang dihitung itu masih akan disampaikan kepada DPRD Kota Malang untuk dilihat lebih detail," jelas Ade.