Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar berupaya mendorong wilayahnya menjadi salah satu daerah penyuplai tembakau terkemuka di Jawa Timur (Jatim). Upaya menuju ketahanan tembakau diantaranya dengan uji coba penanaman varietas tembakau Madura di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kademangan.
Kasi Penyuluhan Pertanian Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar, Anita Arif Rahayu, menyampaikan, sejak lama pihaknya mendorong wilayahnya menjadi sentra pemasok tembakau bagi perusahaan rokok. Sebab, petani di daerah Blitar sudah sejak lama menanam walaupun dengan luasan terbatas.
Baca Juga : Lewat Virtual, DPRD Kabupaten Blitar Gelar Dua Agenda Rapat Paripurna
“Kami laksanakan uji terap di dua lokasi yakni di lahan tegal dan lahan sawah. Untuk lahan tegal di BPP Kademangan kami uji coba kan penanaman tembakau Madura,” ungkap Anita ditemui BLITARTIMES di BPP Kademangan, Selasa (7/7/2020).
Dikatakannya, uji coba tanam tembakau Madura di BPP Kademangan saat ini sudah memasuki umur 28 hari. Saat ini sedang dilakukan aplikasi pemupukan kedua. “Sudah masuk pemupukan kedua. Kita aplikasikan dengan dosis ZA. Untuk pupuk yang lain sama, pupuk dasarnya kita pakai SP36, pupuk lanjutanya ZA dan ZK. Cuma untuk perlakuan di dosis ZA untuk nitrogennya,” paparnya.
Uji coba tanam tembakau Madura, lanjutnya, didasarkan juga pada minat petani Kademangan dalam menanam tembakau yang tergolong cukup tinggi. Hal ini nampak dari banyak petani di wilayah setempat yang sukses bertanam tembakau.
Situasi ini mendorong petani setempat agar Dinas Pertanian dan Pangan mengujicobakan tanaman tembakau Madura yang dprediksi cocok ditanam di daerah Kademangan yang memiliki karakteristik tanah kering.
“Kaji terap ini atas permintaan teman-teman petani. Diantaranya petani dari daerah Darungan dan Kademangan. Mereka ingin diujicobakan varietas tembakau Madura. Nanti apabila uji terap ini berhasil, maka berikutnya varietas ini bisa ditanam oleh petani," ujar Anita.
"Petani ingin terobosan baru, karena lahan di Kademangan ini dianggap mirip dengan Madura. Sehingga uji terapnya kita tanam tembakau Madura,” lanjutnya.
Di BPP Kademangan ini petani bisa melihat langsung perkembangan uji terap tembakau Madura. Sebab di BPP inilah para petani dan penyuluh pertanian dari wilayah Kademangan berkumpul untuk sharing dan diskusi seputar perkembangan pertanian. “Nanti setelah uji terap ini selesai, hasilnya akan kami sosialisasikan kepada petani,” imbuh Anita.
Seperti diketahui, uji terap penanaman tembakau Madura di BPP Kademangan dilaksanakan Dinas Pertanian dan Pangan bekerjasama dengan Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) Malang.
Baca Juga : Kedapatan 2 Orang Reaktif Rapid Test, Warung Kopi di Jalan Candi Mendut Ditutup
Sulis Nur Hidayati dari Balittas di kesempatan ini menyampaikan, terkait pemupukan saat ini masih dicari dosis yang tepat untuk pemupukan tembakau Madura yang ditanam di Kademangan. “Pemupukan menggunakan dosis M. Sejauh ini pemupukan dilakukan selama dua kali. Pertama umur seminggu hingga 10 hari dengan sepertiga dosis. Kemudian di pemupukan kedua yakni sekarang itu dua pertiga dosis,” terangnya.
Menurut dia, kontur tanah di Kademangan merupakan tanah yang cukup kering. Namun demikian dia menyebut cocok atau tidaknya tembakau Madura ditanam di Kademangan tergantung dengan respon dari industri.
“Kami tidak bisa memutuskan dari performa tanaman yang bagus, produksinya besar. Tembakau itu yang penting salah satunya adalah dari karakter. Bila karakternya bisa diterima pangsa pasar baru bisa dikembangkan,” ujar Sulis.
Sekedar diketahui, permintaan pasar untuk tembakau Madura saat ini tergolong tinggi. Tembakau Madura memiliki karakter tidak ampek dan termasuk dalam jenis tembakau rendah nikotin. Varietas tembakau dari Madura yang banyak dikembangkan dari Pulau Madura yakni Prancak-95, Cangkring-95, dan Prancak N-1. Prancak-95 dan Cangkring-95 adalah dua varietas yang mula-mula dikembangkan oleh Balittas dari berbagai varietas lokal yang ada.