free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Kenakan Batik Merah dalam Pengukuhan AKD, Sanusi: Tak Ada Unsur Politik

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Dede Nana

04 - Jul - 2020, 03:08

Placeholder
Suasana pelantikan Kades di Pringgitan Pendapa Agung Kabupaten Malang (Foto : Ashaq Lupito / MalangTIMES)

Pemandangan sedikit berbeda terjadi saat Bupati Malang, Sanusi menggelar agenda pengukuhan pengurus AKD (Asosiasi Kepala Desa) Kabupaten Malang, Jumat (3/7/2020). 

Dalam agenda yang berlangsug di Pringgitan Pendopo Agung itu, nampak puluhan Kepala Desa (Kades) yang mengenakan seragam batik warna merah. Seragam tersebut sejatinya mirip dengan yang dikenakan oleh Sanusi saat mengukuhkan para AKD.

Baca Juga : Pansel Umumkan Hasil Seleksi Sekda Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat Urutan Pertama

Sontak saja, pemandangan itu membuat awak media yang meliput bertanya-tanya apakah agenda tersebut disusupi unsur politik. 

Pasalnya, warna seragam yang dikenakan para peserta pengukuhan itu memang identik dengan warna parpol (Partai Politik) yang mengusung Sanusi di kancah Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) 2020 nanti, yakni PDI Perjuangan.

Ketika dikonfirmasi awak media, Sanusi dengan tegas membantah pandangan tersebut. Menurutnya agenda pengukuhan AKD kali ini murni kegiatan pemerintah dan tanpa ada unsur politik di dalamnya.

Orang nomor satu di Pemerintahan Kabupaten Malang ini seolah menjamin, jika paska pengukuhan para Kades yang ada di Kabupaten Malang tetap netral. 

”Itu sudah paham semua, sesuai dengan aturan,” tegas Sanusi saat memastikan netralitas para Kades saat Pilkada mendatang.

Lebih lanjut, Sanusi menjelaskan, jika agenda pengukuhan AKD yang digelar lebih bertujuan untuk memotivasi para Kades untuk lebih giat bekerja dalam membangun desanya.

”(Tujuannya, red) agar nanti mereka lebih semangat untuk kerja, sehingga antara satu (kades, red) dan lainnya bisa saling mengisi. Dengan demikian kemajuan di Kabupaten Malang bisa merata, tidak se-poradis di salah satu tempat saja,” tegasnya.

Contohnya, lanjut Sanusi, seperti perkembangan potensi desa yang ada di Pujon Kidul. Nantinya, pembina wisata Pujon Kidul dan Kades setempat akan diminta untuk membina desa lainnya yang ada di Kabupaten Malang.

”Jadi sudah saya contohkan nanti Pujon Kidul dan yang lain dari semua yang sudah bagus itu, agar membina Kades yang lainnya,” sambung Sanusi.

Baca Juga : Tingkatkan Indeks Pembangunan, Bupati Kediri Kukuhkan Pengurus Dewan Pendidikan

Guna meratakan pembangunan di tingkat desa tersebut, Sanusi mengaku sudah menyiapkan anggaran khusus. Salah satunya seperti yang sudah disampaikan saat dirinya aktif melakukan kunjungan giat Gema (Gerakan Membangun) Desa.

Sebelum adanya pandemi Covid-19, Sanusi memang aktif melontarkan pernyataan jika satu desa bakal digerojok Rp 1,5 miliar untuk pembangunan.

”Ya nanti kita terus kembangkan agar terjadi pemerataan pembangunan antar satu desa dan desa yang lain di Kabupaten Malang,” ucapnya.

Namun, lantaran didera pandemi Covid-19, Sanusi mengatakan jika anggaran yang sudah disiapkan tersebut bakal mengalami penyesuaian. 

”Karena covid-19 ya dikurangi, nanti terkurangi sesuai dengan anggaran yang terpakai untuk covid-19 ini,” ujar Sanusi sembari mengatakan jika anggaran yang akan disesuaikan tersebut masih dalam tahap penghitungan.

 


Topik

Pemerintahan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

Dede Nana