JATIMTIMES - Sebagai daerah jujugan wisata, Kota Batu dipandang berpotensi menghasilkan pendapatan daerah yang tinggi. Salah satunya dari pajak.
Catatan Pemkot Batu, Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) dari sektor pariwisata sepanjang tahun 2024 menyumbangkan pendapatan senilai Rp 125,2 miliar. Baik dari perhotelan, makanan dan minuman, hingga hiburan.
Baca Juga : DPUPRPKP Kota Malang Akan Buat DED Jembatan Glendang Pakem yang Rusak Akibat Banjir
Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai merincikan, PBJT dari Jasa Perhotelan yang mampu diperoleh sebesar Rp 46,4 miliar, makanan dan/ atau minuman Rp 39,3 miliar, serta Jasa Kesenian dan Hiburan sebesar Rp 39,5 miliar. Pajak tersebut dibayarkan oleh konsumen akhir atas konsumsi barang dan/atau jasa tertentu. PBJT itu terhitung hingga 27 Desember 2024 lalu.
"Kota Batu yang memiliki keunggulan sebagai destinasi favorit pariwisata di Jawa Timur, sudah barang tentu salah satu penyumbang pendapatan pajak terbesar berasal dari sektor tersebut," kata Aries saat dikonfirmasi, belum lama ini.
Sementara itu, angka kunjungan wisatawan di Kota Batu sepanjang tahun 2024 ini menembus angka 10.737.865 jiwa. Yakni, terdiri darisejumlah 10.718.403 wisatawan domestik, dan 19.462 wisatawan asing.
"Dengan rata-rata pengeluaran wisatawan sebesar Rp 1,9 juta per hari danrata-rata lama stay wisatawan itu 2,1 hari," katanya.
Aries menyebut, angka kunjungan itu belum rampung direkapitulasi oleh Dinas Pariwisata Kota Batu. Pihaknya optimis bahwa kunjungan wisatawan ke Kota Batu selama tahun 2024 sesuai target yakni 12 juta jiwa.
Baca Juga : Sambil Tunggu Pelantikan, KPU Kota Malang Siapkan Materi Gugatan Hasil Pilgub Jatim
Demi mendukung peningkatan kunjungan wisatawan pada tahun 2025, Pemkot Batu masih bakal membenahi sarana prasarana yang ada. Di antaranya pedestrian jalan pada sejumlah ruas yang masih belum tersentuh di tahun 2024.
Ia membeberkan, sejumlah ruas yang jadi sasaran perbaikan pedestrian yakni Jalan Trunojoyo, Jalan Sultan Agung dan Jalan Ir Soekarno. Pihaknya ada pedestrian di ruas jalan tersebut diselesaikan untuk mendukung pariwisata.
"Dengan pembenahan pedestrian itu, baik warga atau wisatawan bisa berjalan atau berlari, kita perbanyak lokasi pedestrian jalan, supaya wisatawan bisa menikmati, sehat dapat, lingkungan dapat, 2025 semoga berlanjut, memang tidak banyak, karena keterbatasan anggaran," imbuh Aries.
