Abu Kuta Krueng, Ulama Karismatik Aceh Tutup Usia di 93 Tahun

13 - Feb - 2025, 12:44

Unggahan duka cita keluarga besar Dayah Darul Munawwarah Kuta Krueng. (Foto: Instagram)


JATIMTIMES - Innalillahi wainnailaihi raji'un. Kabar duka datang dari Aceh. Ulama kharismatik, Abu H. Usman bin Ali, yang lebih dikenal sebagai Abu Kuta Krueng, telah berpulang ke rahmatullah. 

Kabar duka wafatnya Abu Kuta Krueng diumumkan oleh pihak pesantren melalui akun resmi mereka."Keluarga besar Dayah Darul Munawwarah Kuta Krueng turut berdoa atas berpulangnya ke Rahmatullah Abu H Usman bin Ali (Abu Kuta Krueng)," demikian pernyataan yang diunggah melalui akun Instagram resmi pesantren tersebut. 

Baca Juga : Kongres Muslimat NU Dihadiri Syekh Afeefuddin Al Jailani dari Baghdad, Khofifah Dihadiahi Kiswah

Abu Kuta Krueng meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin, Banda Aceh, pada Kamis (13/2/2025) sekitar pukul 04.30 WIB. 

Sebelum meninggal, Abu Kuta Krueng telah menjalani perawatan di rumah sakit tersebut selama beberapa hari sebelum menghembuskan napas terakhirnya.

Dalam unggahan lainnya, pihak pesantren mengimbau agar masyarakat tidak mengirimkan papan bunga atau bentuk penghormatan serupa. 

Berita meninggalnya pimpinan Pondok Pesantren Dayah Darul Munawwarah Kuta Krueng, Pidie Jaya, ini juga menjadi trending dalam penelusuran Google.  

Profil Abu Kuta Krueng
Dikutip dari NU Online, Dayah Darul Munawwarah Kuta Krueng merupakan salah satu pondok pesantren terbesar di Aceh yang didirikan oleh Abu Kuta Krueng, yang memiliki nama lengkap Abu Haji Usman Bin Ali. Ia lahir di Desa Kuta Krueng pada tahun 1932. 

Abu Kuta Krueng merupakan anak keempat dari enam bersaudara, lahir dari pasangan Tgk M. Ali dan Ummi Khadijah. 

Pada usia enam tahun, tepatnya tahun 1937, Abu Kuta Krueng mulai bersekolah di SRI (Sekolah Rakyat Indonesia) di Desa Tanjungan selama enam tahun hingga 1943. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan dengan menempuh sekolah formal di SMI Samalanga, sambil memperdalam ilmu agama. 

Di pagi hingga siang hari, Abu Kuta Krueng menimba ilmu dari guru-guru seperti Tgk Hamid, Tgk Kaoy, dan Tgk Gade. Sementara di malam harinya, ia mendalami kitab kuning kepada seorang ulama bernama Tgk H. Abdullah di Kuta Krueng selama tiga tahun (1943-1946). 

Setelah menyelesaikan pendidikan di SMI pada tahun 1946, Abu melanjutkan studi ke Tgk Chiek di Reubee, yaitu Tgk Chiek M. Amin, selama tiga tahun (1946-1949)...

Baca Selengkapnya


Topik

Peristiwa, Ulama kharismatik, Abu H. Usman bin Ali, Abu Kuta Krueng, Abu Kuta Krueng Wafat,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette