Tingkat Gemar Membaca Kota Malang Tertinggi Kedua di Jatim
Reporter
Hendra Saputra
Editor
A Yahya
12 - Feb - 2025, 08:31
JATIMTIMES - Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) di Kota Malang masuk kategori Sangat Tinggi dengan nilai 83. Hal itu merujuk data yang dikeluarkan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, pada tahun 2024.
Raihan ini menempatkan angka TGM di Kota Malang tertinggi kedua se-Jawa Timur setelah Kota Surabaya. Sebelumnya, pada tahun 2022 Kota Malang berada di posisi ke 22, dan di tahun 2023 naik ke peringkat 14 dari 38 kabupaten/kota se-Jatim.
Baca Juga : Pimpin IPI Jatim II, Hariyanto Fokus Tingkatkan SDM dan Keselamatan Pariwisata
Capaian ini tak lepas dari kerja keras dan berbagai langkah nyata dari semua unsur, khususnya Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah (Dispussipda) Kota Malang. Antara lain optimalisasi mobil baca yang berkeliling ke sejumlah rumah pintar, layanan antar buku dengan sepeda motor dan program Gerakan Literasi Masyarakat Membaca (Gelis Maca).
Kepala Dispussipda Kota Malang, Yayuk Hermiati mengungkapkan indikator penilaian TGM tersebut yaitu frekuensi membaca masyarakat setiap minggu, jumlah bahan bacaan per triwulan, durasi membaca per hari, frekuensi akses internet per minggu, dan durasi akses internet per hari.
Yayuk menjelaskan, langkah inovasi Gelis Maca ini adalah dengan mengoptimalkan pengelolaan rumah pintar yang sudah terbentuk, bantuan bacaan bermutu dari Perpustakaan Nasional pada rumah pintar, penggunaan buku digital pada Rumah Pintar, pendampingan dari komunitas literasi pada pemustaka baru di rumah pintar, workshop menulis bagi pemustaka di rumah pintar. Kemudian juga kolaborasi dengan mitra eksternal (Perguruan Tinggi dalam membuat kajian hasil pendampingan dari Komunitas Literasi IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) dalam bantuan cetak buku workshop penulisan.
Dalam mengoptimalkan TGM ini, Yayuk menyebut pihaknya memprioritaskan dan mengoptimalkan keberadaan 15 rumah pintar. Terutama yang ada di pinggiran kota serta bekerja sama dengan penerbit buku. “Setiap rumah pintar mendapat bantuan dari penerbit berupa buku digital yang bernilai sekitar Rp 5 juta,” ungkap Yayuk.
Baca Juga : Baca Selengkapnya