Sejarah Nakba, Tragedi Pengusiran Warga Palestina dari Tanah Airnya yang Mencuat Gegara Rencana Donald Trump
Reporter
Mutmainah J
Editor
Yunan Helmy
27 - Jan - 2025, 01:56
JATIMTIMES - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada hari Sabtu bahwa ia ingin Yordania dan Mesir mengambil warga Palestina dari Gaza. Trump menyarankan "kita bersihkan saja semua itu".
Rencana itu langsung ditolak oleh Yordania. Mesir juga sebelumnya telah menentang segala usulan bahwa warga Gaza dapat dipindahkan ke negara tersebut.
Baca Juga : Asal Usul Anting, Muncul dari Prahara Keluarga Nabi Ibrahim
Presiden Palestina Mahmud Abbas juga menolak apa yang disebutnya "setiap kebijakan yang merusak persatuan tanah Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur".
Ia meminta Trump untuk "melanjutkan upayanya untuk mendukung" gencatan senjata di Gaza yang dimulai pada 19 Januari. Dia mengatakan otoritas Palestina tetap siap untuk mengambil alih pemerintahan di wilayah yang dilanda perang tersebut.
Setelah rencana itu keluar, publik pun mulai ramai membahas soal Nakba. Menurut mereka, apa yang direncanakan Trump ingin mengulang kembali Nakba yang sebelumnya juga pernah terjadi di Palestina.
Sejarah Nakba
Dikutip dari dari laman aljazeera.com, Nakba yang berarti "bencana" dalam bahasa Arab, merujuk pada pengusiran masal dan pemiskinan warga Palestina selama Perang Arab-Israel 1948. Sebelum Nakba, Palestina adalah masyarakat multi-etnis dan multi-budaya. Namun, konflik antara Arab dan Yahudi semakin intensif pada tahun 1930-an dengan peningkatan imigrasi Yahudi, yang didorong oleh penganiayaan di Eropa serta gerakan Zionis yang bertujuan untuk mendirikan negara Yahudi di Palestina.
Pada November 1947, Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi yang membagi Palestina menjadi dua negara, Yahudi dan Arab, dengan Yerusalem berada di bawah administrasi PBB. Dunia Arab menolak rencana tersebut, dengan alasan bahwa itu tidak adil dan melanggar Piagam PBB. Milisi Yahudi kemudian melancarkan serangan terhadap desa-desa Palestina, memaksa ribuan orang untuk melarikan diri.
Situasi ini eskalasi menjadi perang penuh pada tahun 1948, dengan berakhirnya Mandat Inggris, deklarasi kemerdekaan Negara Israel. Pasukan Israel yang baru terbentuk melancarkan serangan besar-besaran. Hasil dari perang tersebut adalah pengusiran permanen lebih dari setengah populasi Palestina.
Setiap tahun pada tanggal 15 Mei, warga Palestina di seluruh dunia memperingati Nakba, atau " hari pembersihan etnis di Palestina dan kehancuran hampir total masyarakat Palestina pada tahun 1948...