Profil Simon Jethrokusumo, Pendiri Adiputro Wirasejati yang Berdedikasi untuk Dunia Transportasi Indonesia
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
A Yahya
21 - Nov - 2024, 08:42
JATIMTIMES - Berita duka menyelimuti industri karoseri dan transportasi bus tanah air. Pendiri PT Adiputro Wirasejati, Simon Jethrokusumo, tutup usia pada Jumat, 8 November 2024, di umur 80 tahun. Kabar kepergian tokoh ini pertama kali disampaikan oleh Kurnia Lesani Adnan, Direktur Utama PO SAN sekaligus Ketua Ikatan Pengusaha Muda Otobus Indonesia (IPOMI), melalui akun Instagram pribadinya.
"Selamat jalan sang legend founder PT Adiputro Wirasejati. Terima kasih kontribusi Om terhadap industri transportasi darat selama ini," tulis Sani di unggahannya.
"Pesan dan tauladan Om akan kami ingat untuk kami jalankan selalu agar semangat terhadap industri transportasi darat selalu bersinar. Kami kehilangan, tapi Tuhan yang lebih tahu yang terbaik untuk Om." tambah tulisan Sani.
Ungkapan belasungkawa juga datang dari akun Instagram resmi @bagongbis. “Pimpinan, staf dan segenap karyawan PT Bagong Dekaka Makmur turut berduka cita atas meninggalnya Simon Jethrokusumo, founder PT Adiputro Wirasejati, 14 Juni 1944 - 8 November 2024,” demikian tulisnya.
Profil Simon Jethrokusumo
Simon Jethrokusumo adalah sosok di balik berdirinya Karoseri Adiputro yang kini menjadi salah satu pemain utama dalam industri karoseri Indonesia. Berawal dari bengkel kecil di Singosari, Malang, Jawa Timur, Simon memulai perjalanan karoserinya pada tahun 1973.
Dua tahun berselang, tepatnya pada 1975, Simon resmi menamai perusahaannya "Adiputro." Awalnya, perusahaan ini hanya memproduksi bodi kendaraan kecil berbasis cab chassis, seperti Suzuki Carry 1.000, Suzuki Futura, dan Mitsubishi L300.
Seiring waktu, Adiputro terus berinovasi. Pada 1982, perusahaan mulai mengadopsi teknologi modern dengan membeli mesin-mesin untuk memproduksi bodi kendaraan full pressed body. Langkah besar lainnya terjadi pada 1986, ketika Adiputro mulai menggunakan sistem pengecatan oven untuk meningkatkan kualitas hasil produksi.
Memasuki akhir 1980-an, Adiputro memperluas bisnisnya dengan mendirikan pabrik perakitan kendaraan di Bekasi. Pabrik ini tidak hanya menjadi tempat produksi, tetapi juga melayani kebutuhan purna jual bagi pelanggan...