Pemkab Malang Genjot Produksi Keju, UPT Pembibitan dan Pengolahan Hasil Ternak Malang Dievaluasi
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Yunan Helmy
05 - Nov - 2024, 08:39
JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang bertekad meningkatkan produksi keju. Upaya tersebut diawali dengan melakukan evaluasi terkait pengelolaan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pembibitan dan Pengolahan Hasil Ternak Malang.
Sementara itu, pada Selasa (5/11/2024), Pelaksana tugas (Plt) Bupati Malang Didik Gatot Subroto telah melaksanakan kunjungan kerja ke UPT yang ada di bawah naungan Dinas Peternakan Kabupaten Malang tersebut. Pada kesempatan itu, Didik juga meninjau ke ruang produksi keju Gouda hingga ke peternakan sapi perah sebagai bahan baku pembuatan keju.
Baca Juga : Komitmen Pertahankan Lahan Pertanian, Poslon Nurochman-Heli Bakal Beri Insentif
"Saya ingin melihat secara dekat perkembangan usaha keju, karena UPT ini kan untuk produksi keju se-Indonesia hanya punya kita (Pemkab Malang)," ujar Didik saat ditemui awak media di sela kunjungannya di UPT yang berlokasi di Desa Bambang, Kecamatan Wajak, itu.
Diakui Didik, sejatinya UPT Pembibitan dan Pengolahan Hasil Ternak Malang telah memproduksi keju sejak lama. Hanya saja, dalam perjalanannya tingkat produktivitas mengalami fluktuatif.
"Karena bahan bakunya dari sapi yang diternak itukan semakin hari semakin menyusut. Tentunya inikan harus di evaluasi, kesalahannya apa, kemudian langkah ke depannya yang harus diselesaikan bagaimana," timpal Didik.
Kandang peternakan sapi di UPT Pembibitan dan Pengolahan Hasil Ternak Malang kini hanya diisi 38 ekor. Padahal di masanya, jumlahnya mencapai ratusan sebelum akhirnya digempur pandemi covid-19 dan wabah penyakit mulut dan juku (PMK).
"Maka (perlu dievaluasi) supaya Dinas Peternakan tercatat menjadi satu bagian dinas penghasil. Sehingga yang namanya unit (UPT Pembibitan dan Pengolahan Hasil Ternak Malang) penghasil ini, setiap tahun tidak selalu merugi," ujarnya.
Beberapa evaluasi yang disampaikan Didik tersebut, di antaranya meliputi sarana dan prasarana pada kandang peternakan sapi. Di sisi lain, secara kapasitas kandang saat ini terbilang cukup layak. Hanya saja isinya atau jumlah sapi masih belum maksimal.
"Kemudian sapi itu kan tidak semuanya bisa diperah. Sementara saya lihat di sini satu sapi itu kemampuan susunya hanya 8-10 (liter per hari). Maka inikan perlu untuk dievaluasi terkait apa sebabnya," ujarnya.
Terkait permasalahan tersebut, Didik telah memberikan beberapa catatan dan rekomendasi...