Dua Mahasiswa Unisba Blitar Berjaya di Kejurprov Wushu Jawa Timur
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
31 - Oct - 2024, 08:41
JATIMTIMES - Di tengah persaingan ketat cabang olahraga, dua mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar, Vince Anggy Fadilla dan Denok Tri Wahyuni, berhasil meraih juara di Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Wushu Jawa Timur yang berlangsung di Kota Batu.
Kejuaraan yang diadakan selama tiga hari, dari 10 hingga 13 Oktober 2024, menyajikan momen bersejarah bagi keduanya yang menembus batas kemampuan mereka di arena wushu.
Baca Juga : Kemendikbud Pecah, Disdikbud Kota Malang Berharap Kurikulum Tetap
Vince Anggy, yang sebelumnya dikenal sebagai atlet pencak silat, mencoba peruntungannya di wushu untuk pertama kalinya. Di kelas Sanda 48 kg, ia sukses meraih medali perak setelah menampilkan pertarungan yang mengesankan, termasuk menghadapi juara bertahan asal Gresik di babak final. "Tentunya dalam pertama kali saya terjun di cabor ini langsung ketemu dengan senior dari cabor wushu pada saat penyisihan. Ternyata, dengan usaha dan doa, saya mampu melangkah di babak final," ungkap Vince, Rabu (30/10/2024).
Kendati sukses, Vince merasa bahwa keputusan untuk berkompetisi di cabang ini masih perlu pertimbangan matang. "Kita lihat dulu bagaimana respon dari pelatih dan orang-orang yang berpengaruh di saya, karena walaupun berpeluang di cabor wushu, tanpa ridho dari mereka, saya kurang yakin menjalankannya," jelasnya, menunjukkan kesadaran akan pentingnya dukungan tim dalam perjalanan kariernya.
Sementara itu, Denok Tri Wahyuni juga tidak kalah menonjol. Ia meraih medali emas di kelas 55 kg Sanda. Kejuraan ini menjadi pengalaman perdana Denok dalam wushu, dan ia pun merasa bangga dengan pencapaiannya. "Tentunya sangat senang dan bangga bisa memperoleh target sampai titik ini. Awalnya saya tidak menyangka bisa dapat emas karena ini adalah pertama kalinya saya main di kejuaraan wushu," ungkap Denok.
Meski meraih prestasi, Denok mengakui bahwa ia masih dalam tahap penyesuaian. "Saya baru menggeluti wushu selama lima bulan terakhir dan sebelumnya saya main di silat, di mana tidak boleh menyerang kepala. Sedangkan di wushu ini, serangan kepala diperbolehkan, jadi saya masih belum terbiasa," tambahnya, memberikan gambaran tentang tantangan yang dihadapinya di cabang baru ini.
Prestasi keduanya tidak hanya menjadi kebanggaan bagi diri sendiri, tetapi juga bagi Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar. "Kami sangat bangga dengan prestasi Vince dan Denok...