Penggunaan Kartu e-Retribusi di Pasar Tradisional Kota Blitar Tersendat

Reporter

Aunur Rofiq

Editor

Dede Nana

17 - Jul - 2024, 07:12

Pasar Legi, salah satu pasar tradisional terbesar di Kota Blitar.(Foto: Aunur Rofiq/JatimTIMES)


JATIMTIMES - Setahun setelah peluncuran, penggunaan kartu e-Retribusi bagi pedagang di pasar tradisional Kota Blitar mengalami hambatan signifikan. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Blitar, Hakim Sisworo, mengungkapkan bahwa inisiatif pembayaran retribusi secara online ini belum berjalan sesuai harapan.

Hakim menjelaskan bahwa sebagian besar pedagang enggan mengisi ulang saldo kartu e-Retribusi mereka. Proses pengisian ulang yang memakan waktu dan harus dilakukan di salah satu bank swasta di Blitar menjadi salah satu penyebab utama. 

Baca Juga : RTH Kanigoro Diperindah: DLH Kabupaten Blitar Akan Pasang Paving dan Pola Rumput

"Banyak pedagang yang tidak ingin mengantre di bank hanya untuk mengisi ulang saldo kartu," ujarnya, Selasa (16/7/2024). 

Meskipun demikian, ada beberapa pedagang yang tetap menggunakan sistem pembayaran online ini. Hakim menyatakan bahwa Disperindag akan terus berupaya untuk memastikan agar sistem e-Retribusi ini dapat berjalan maksimal. "Kami masih berupaya agar pembayaran retribusi pedagang pasar secara online ini bisa berjalan maksimal," katanya.

Sistem pembayaran online ini dirancang dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan retribusi pasar tradisional. Hakim menekankan pentingnya sistem ini dalam mencegah kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi pasar. "Dengan pembayaran online, kami berharap bisa mencegah dan mengantisipasi kebocoran PAD," jelasnya.

Sebelum adanya kartu e-Retribusi, pedagang diharuskan membayar retribusi dengan uang tunai kepada juru pungut. Kini, dengan adanya sistem baru ini, pedagang hanya perlu melakukan scan barcode yang ada di kartu e-Retribusi menggunakan perangkat yang dibawa oleh juru pungut. 

"Para pedagang sudah tidak perlu lagi membayar retribusi dengan uang tunai, cukup scan barcode saja," tambah Hakim.

Dari sekitar 400 pedagang yang telah menerima kartu e-Retribusi, sebagian besar masih ragu untuk memanfaatkan teknologi ini sepenuhnya. Faktor kebiasaan dan kenyamanan menjadi tantangan utama dalam implementasi sistem ini. Pedagang yang belum terbiasa dengan metode pembayaran digital cenderung merasa lebih nyaman dengan sistem pembayaran tunai yang sudah mereka kenal...

Baca Selengkapnya


Topik

Pemerintahan, e retribusi, pasar tradisional, disperindag kota blitar,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette