Cegah Klaster Covid-19, Polresta Malang Kota Adakan Swab Acak di Dua Titik Pengungsian Korban Banjir
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Yunan Helmy
07 - Nov - 2021, 01:47
JATIMTIMES - Titik pengungsian korban banjir bandang di Kota Malang menjadi sasaran swab antigen yang dilakukan secara acak oleh Polresta Malang Kota. Tujuannya mencegah terjadinya klaster penyebaran covid-19 karena menumpuknya warga di dua titik pengungsian.
Gelar swab acak itu diungkapkan Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto seusai hadir mendampingi rangkaian kegiatan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Malang.
Baca Juga : Kena Dampak Banjir Bandang Kota Batu, Pemkab Malang Tegaskan Siap Hadapi Bencana
"Kami lakukan swab secara acak terhadap lebih kurang 20 sampai 30 orang di dua titik pengungsian. Di Brawijaya Edu Park dan Balai RW 09 Jatimulyo," ungkap perwira polisi yang akrab disapa Buher itu.
Dari tindakan swab antigen secara acak kepada puluhan pengungsi tersebut, hasilnya negatif. "Alhamdulillah hasilnya negatif (covid-19)," imbuh Buher.
Selain melakukan swab antigen secara acak, polisi bersinergi dengan Dinas Kesehatan Kota Malang juga menyuplai kebutuhan obat-obatan dan masker di dua titik pengungsian. "Kami bersama Dinas Kesehatan mengirim obat-obatan dan masker. Sehingga ini juga bisa menjaga untuk tidak adanya klaster baru kalau masker kemarin kami kirim 1.000," ujar Buher.
Lebih lanjut, meskipun puluhan hingga ratusan masyarakat harus mengungsi di beberapa titik tempat pengungsian, Buher mengimbau agar penanganan bencana terus berlanjut dan masyarakat diimbau agar tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Hal itu menyusul kasus covid-19 di Kota Malang yang tiap harinya terus melandai dan menunjukkan penurunan yang cukup fluktuatif. Maka dari itu polresta mempertahankan betul kondisi covid-19 di Kota Malang saat ini dan terus mengupayakan untuk menekan angka covid-19.
"Dalam penanganan bencana, pemulihan terhadap covid harus diperhatikan. Jangan sampai bencana alam kita bisa selamat, tetapi terbentuk klaster baru. Ini tetap kita harus perhatikan," ucap Buher.
Baca Juga : Baca Selengkapnya