JATIMTIMES - Kabupaten Malang siap memghadapi bencana. Kesiapan itu diutarakan Bupati Malang HM. Sanusi pasca-terjangan banjir bandang yang melanda Kota Batu dan berimbas ke Kota Malang dan Kabupaten Malang.
Sebelumnya, antisipasi bencana telah dilakukan oleh Pemkab Malang dengan menggelar apel besar yang diikuti TNI, Polri, Damkar, Satpol PP, BPBD hingga relawan. Apel tersebut digelar di Mako Polres Malang beberapa minggu lalu.
Baca Juga : Gelorakan Nasionalisme, Mensos Risma Ajak Anak-Anak Yatim Korban Covid-19 Ziarah ke Makam Bung Karno
Belum genap satu bulan, Kabupaten Malang terdampak banjir bandang yang berhulu di Kota Batu. Banjir melalui DAS (Daerah Aliran Sungai) Brantas meluncur deras hingga Kota Malang dan Kabupaten Malang.
Sanusi mengatakan pihaknya telah siap menghadapi bencana. Bahkan dalam bencana banjir bandang yang terjadi di Kota Batu Kamis (4/1½021) kemarin, Pemkab Malang juga bergerak dengan segera membersihkan sisa puing-puing material yang dibawa banjir di aliran DAS Brantas. Hal itu dilakukan agar jika terjadi hujan lebat lagi, aliran air tidak sampai terhambat.
“Secara teori, peralatan, tenaga hingga damkar telah siap. Saya harap sinergitas semua jajaran di Kabupaten Malang tetap dijaga,” kata Sanusi.
Sanusi mengatakan bahwa segala penjuru wilayah Kabupaten Malang memiliki kerawanan bencana alam. Sebab, kontur wilayah di Kabupaten Malang juga bervariatif.
“Jadi, mulai dari daerah pesisir rawan gempam Itu Ngantang dan Kasembon rawan longsor. Kalau di Sumbermanjing biasanya banjir,” ucap Sanusi.
Sementara itu, sebelumnya Kepala BPBD Kabupaten Malang Bambang Istiawan menerangkan, dana penanganan bencana diambil dari dua sumber. Yakni dana yang dimiliki BPBD Kabupaten Malang dan belanja tidak terduga (BTT).
Baca Juga : Fasilitasi Kebutuhan Gereja, Gubernur Jatim Khofifah Berikan 22 Keyboard Electone melalui GKJW Malang
“Hal yang berkaitan dengan penganggaran kebutuhan darurat akan selalu ada. Karena penanganan kondisi darurat pada skala tertentu juga ditangani pemerintah pusat maupun provinsi. Ada Rp 1 miliar di BPBD Kabupaten Malang. Kalau dana belanja tak terduga (BTT) ada Rp 5 miliar,” ujar Bambang.
Tetapi, Bambang menyatakan penanganan bencana bukan hanya soal ketersediaan anggaran. Sebab, banyak hal yang perlu diselesaikan mengenai penanganan bencana itu.
“Namun hal yang berkaitan dengan hidrometeorologi, pengaruh cuaca perlu ada persiapan dengan berbagai organisasi perangkat daerah,” tutup Bambang.