Pandemi, Jumlah Pekerja Migran Kediri Turun 50%
Reporter
Bambang Setioko
Editor
Dede Nana
21 - Apr - 2021, 03:45
KEDIRITIMES - Setahun lebih pandemi Covid-19 menghantam dunia. Banyak negara menutup diri dengan tidak membuka sama sekali akses warga negara lain.
Kenyataan ini membuat Indonesia sebagai salah satu negara paling banyak mengirimkan pekerja migran ke berbagai negara, seperti limbung. Seperti di Kabupaten Kediri, Jawa Timur contohnya. Dari adanya pandemi tersebut membuat sektor jumlah pekerja migran alami penurunan hingga 50 persen.
Baca Juga : TKW Tulungagung Ungkap Suka Duka Jalani Ibadah Puasa di Taiwan, Antara Bangga dan Main Umpet
Kabid Transmigrasi dan Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Kediri Jumadi mengatakan, pada 2019 Disnaker mencatat ada 4.153 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Kediri. Memasuki 2020, kata Jumadi, jumlahnya menurun menjadi 2.100-an.
“Sudah turun drastis, hanya 50 persen dari sebelumnya,” terangnya, Selasa (20/4/2021).
Ia menerangkan pada 2020 lalu, negara dengan tujuan Aspak yang diperbolehkan hanya Hongkong. Sedangkan, negara yang lain belum diperbolehkan. Dengan demikian, imbuh Jumadi, tidak banyak pekerja migran yang berangkat ke luar negeri.
Lantas bagaimana dengan yang mereka yang sudah terlanjur mengikuti pelatihan kerja pekerja migran?
Mendapatkan pertanyaan ini, Jumadi memperkirakan bahwa mereka masih berada di Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLK-LN). Namun, ia belum bisa memastikan bagaimana kondisi calon pekerja migran yang masih ditampung di BLK-LN untuk mengikuti pelatihan.
“Kira-kira masih (ada yang ditampung,red) di BLK-LN menunggu jadwal dan masih pelatihan di BLK-LN. Kalau yang di luar Hongkong ya masih nunggu jadwal,” terang Jumadi.
Baca Juga : Baca Selengkapnya