JATIMTIMES - Banyaknya lubang di beberapa titik di ruas jalan kawasan Jalur Lingkar Barat atau Jalibar yang menghubungkan Jalan Raya Mojosari Kepanjen dengan Jalan Raya Gunung Kawi Ngajum dinilai membahayakan pengendara yang melintas.
Itu karena lubang jalan yang cukup besar dan banyak. Ketika dilintasi kendaraan, dikhawatirkan akan menyebabkan kecelakaan lalu lintas ataupun kerusakan pada kendaraan.
Baca Juga : Desa Bendilwungu Salurkan BLT Tahun 2025 Tahap Pertama, 24 KPM Terima Rp900 Ribu
Kekhawatiran ini juga dirasakan oleh pengendara maupun warga sekitar. Hal itu tampak di kawasan Jalibar. Sebelum memasuki kawasan jalan yang berlubang, terdapat spanduk terbentang berisi imbauan agar pengendara mengurangi laju kendaraan karena akan melintasi jalan berlubang. Kemudian di ruas jalan dekat stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBE) Jalibar, terdapat bak sampah, beberapa batang kayu dan kresek sebagai tanda jalan berlubang.
Salah satu pengendara, Hanifuddin (25), warga Kecamatan Pakisaji, mengatakan, kondisi jalan berlubang akibat aspal mengelupas banyak terjadi di sepanjang Jalibar. "Banyak yang mengelupas juga dari patung sampai jembatan. Jadi tidak hanya di seberang jembatan hingga area SPBU dan pintu keluar arah Blitar saja yang rusak," ujar dia.
Menurut Hanifuddin, kondisi jalan berlubang karena aspal juga akan mengganggu lalu lintas kendaraan, termasuk ambulans yang sedang membawa orang sakit. "Itu sangat mengganggu dan kasihan misalnya yang dari arah Ngajum mau ke rumah sakit lewat Jalibar pasti terganggu. Pasiennya yang sakit bisa semakin sakit karena aspal yang mengelupas rata. Jadi memang perlu diperbaiki," kata Hanifuddin.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Malang Khaerul Isnadi Kusuma mengatakan, perihal kondisi jalan berlubang karena aspal mengelupas di kawasan Jalibar akan segera diperbaiki.
"Tahun ini (jalan berlubang di Jalibar) kita tangani dengan Rp 2 milliar. Karena kalau (tambal sulam), itu kebuka lagi. Sehingga penanganan yang paling efektif dengan hotmix ketebalan minimal empat sentimeter, harapannya bisa panjang umurnya," jelas pria yang akrab disapa Oong ini.
Baca Juga : Velodrome Terbengkalai, Pemkot Malang Serahkan ke Pemprov Jatim
Untuk target perbaikannya, Oong mengaku akan dilakukan seceparnya. Hal itu dikarenakan mengganggu keselamatan pengendara saat melintas di kawasan Jalibar. Saat ini sudah proses pengadaan dan akhir Januari 2025 ditargetkan sudah dapat dilakukan perbaikan jalan berlubang.
"Ini sudah pengadaan. Target kami akhir bulan ini. Target saya cek trayek, kemudian cek aspal, cek lab. Kalau hasinya bagus, baru dieksekusi. Bisa di akhir Januari 2025 (mulai perbaikan) karena kita mengutamaan keselamatan pengguna jalan," kata Oong.
Total panjang jalan yang berlubang, berdasarkan hasil peninjauan yang dilakukan tim Dinas Pekerjaan Umjm Bina Marga Kabupaten Malang yakni sekitar 30 meter. "Kiri kanan sekitar antara 30 meter. Kalau dari kanan sebelah kiri, kalau dari Malang arah putar balik dan SPBU itu," pungkas Oong.