Harga Cabai Mahal, Petani Tulungagung: Sebanding dengan Usaha Keras Kami
Reporter
Muhamad Muhsin Sururi
Editor
Dede Nana
07 - Mar - 2021, 02:44
TULUNGAGUNGTIMES - Harga jual cabai beberapa pekan ini terbilang tinggi atau mahal. Hal ini terjadi diberbagai daerah. Tak terkecuali di Kabupaten Tulungagung.
Mahalnya cabai tersebut, sebenarnya berbanding lurus dengan usaha perawatan yang dilakukan oleh para petani di Tulungagung. Pasalnya, tingkat kesulitan, biaya dan waktu perawatan cabai di musim hujan 2 kali lebih sulit daripada di musim kemarau.
Baca Juga : Bupati Ipuk Fiestiandani Diminta Lakukan Evaluasi terhadap Kebijakan Bupati Sebelumnya
Islandri petani cabai asal Ngunut mengatakan, jika malam hari turun hujan wajib untuk mengeringankan genangan air dari lahan yang ditanami cabai. Karena, jika matahari terbit lahan masih tergenang, akar pohon cabai akan membusuk dan tanaman akan mati.
"Orang tahunya kan harga jual tinggi, tapi tidak tahu seberapa besar kesibukannya untuk merawat cabai," katanya, Sabtu (6/3/2021).
Dirinya juga menjelaskan, di musim seperti ini petani cabai harus menyiapkan 2 pompa air, karena pengeringan lahan wajib dilakukan dengan cepat. Selain itu manajemen panen juga harus menjadi perhatian tersendiri, karena jika salah, produktivitas buahnya juga berkurang.
"Kita seperti kejar-kejaran dengan waktu. Telat sedikit pengeringan lahan, tanaman langsung layu dan mati," jelasnya.
Walaupun 2 pompa air sudah dinyalakan, lanjutnya, kadang tidak mampu untuk menjadikan lahan kering dari genangan. Eksesnya, beberapa pohon cabai tidak bisa diselamatkan.
Diakui olehnya, cara bertani yang dilakukannya memang masih memakai sistem pertanian konvensional. Dengan gundukan tanah pada lahan pertanian tidak memakai mulsa atau cara-cara modern lainnya, sehingga wajar jika tanamanya rentan mati jika tidak dirawat secara ekstra.
Baca Juga : Yuk Intip Menu Baru dari Shokudo Restaurant Kontena Hotel, Nachos Makanan Khas Meksiko
Hal senada dikatakan oleh Mansur salah satu petani cabai asal Kalidawir...