Beberapa Wilayah Tulungagung Banjir, Ini Sebabnya
Reporter
Joko Pramono
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
05 - Feb - 2021, 12:51
TULUNGAGUNGTIMES- Beberapa hari terakhir beberapa wilayah di Tulungagung terendam banjir. Meski banjir langsung surut dalam waktu 1-2 jam, tak pelak bencana ini tetap menimbulkan kerusakan.
Wilayah yang terendam banjir berada di sekitar sungai. Sungai yang tak mampu menampung air berakibat air meluap ke pemukiman, seperti di Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan, Desa Pojok Kecamatan Campurdarat dan beberapa wilayah lainnya.
Baca Juga : Paska Meluap, Sungai Konto di Ngantang Diusulkan Normalisasi, Berikut Analisa Dinas PUSDA
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo selepas melihat lokasi banjir di Desa Pojok mengungkapkan banjir lebih disebabkan oleh ancar (air dari pegunungan).
Curah hujan yang tinggi di wilayah pegunungan membuat air meluncur turun, lantaran vegetasi hutan yang berkurang.
“Untuk wilayah Tulungagung bagian timur, sudah banyak kerusakan (hutan). Karena hutannya banyak yang gundul,” kata Maryoto.
Untuk itu pihaknya mengatakan perlu untuk dilakukan reboisasi (peremajaan tanaman hutan).
Banjir ancar yang terjadi membawa serta sampah berupa kayu yang membuat aliran air tersumbat. Saat sampah kayu itu melewati jembatan, biasanya akan tertahan pondasi jembatan sehingga sebabkan air meluber.
Untuk itu pihaknya akan melakukan normalisasi saluran dan sungai. Normalisasi lebih ditekankan pada penguatan dan meninggikan tanggul, sehingga mampu menahan derasnya aliran air.
Pasalnya banjir ancar juga menyebabkan jebolnya tanggul sungai.
Baca Juga : PDAM Kota Malang Terapkan Program KKMA dengan Membuat 15 Sumur Serapan Air
Kepala Dinas Perumahan, Pemukiman dan Sumber Daya Air Kabupaten Tulungagung, Anang Pratistianto mengatakan untuk sementara tanggul yang jebol akan ditambal menggunakan karung pasir.
Dari inventarisasi yang dilakukan, setidaknya ada 3 lokasi yang akan diperbaiki terlebih dahulu.
“Desa Pojok, Tunggangri dan Tugu,” jelas Anang.
Perbaikan dilakukan mulai hari ini, Kamis (4/2/21), oleh pihak desa dan dinas...