JATIMTIMES - Membuka bulan Juli 2025, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam terpantau naik.
Dilansir dari laman resmi Logam Mulia, Selasa (1/7) harga emas Antam naik sebesar Rp 16.000 per gram, dari sebelumnya Rp 1.880.000 per gram menjadi Rp 1.896.000 per gram.
Baca Juga : Beredar Modus Penipuan Aktivasi IKD Lewat WhatsApp, Ini Imbauan Dispendukcapil Malang
Sedangkan Harga jual kembali (buyback) emas batangan turut naik sebesar Rp 4.000 ke Rp1.740.000 per gram.
Transaksi harga jual dikenakan potongan pajak, sesuai dengan PMK No. 34/PMK.10/2017. Penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 3 persen untuk non-NPWP.
PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.
Daftar Harga Emas Antam 1 Juli 2025
Berikut harga pecahan emas batangan yang tercatat di laman Logam Mulia Antam pada Selasa:
- Harga emas 0,5 gram: Rp 998.000.
- Harga emas 1 gram: Rp 1.896.000.
- Harga emas 2 gram: Rp 3.732.000.
- Harga emas 3 gram: Rp 5.573.000.
- Harga emas 5 gram: Rp 9.255.000.
- Harga emas 10 gram: Rp 18.455.000.
- Harga emas 25 gram: Rp 46.012.000.
- Harga emas 50 gram: Rp 91.945.000.
- Harga emas 100 gram: Rp 183.812.000.
- Harga emas 250 gram: Rp 459.265.000.
- Harga emas 500 gram: Rp 918.320.000.
- Harga emas 1.000 gram: Rp 1.836.600.000.
Potongan pajak harga beli emas sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen untuk pemegang NPWP dan 0,9 persen untuk non-NPWP.
Setiap pembelian emas batangan disertai dengan bukti potong PPh 22.
Hal yang Harus Dilakukan Investor Saat Harga Emas Naik
Baca Juga : Hamdan ATT Meninggal Dunia, Ini Profil Lengkap Penyanyi Dangdut Legendaris Hamdan Attamimi
Kenaikan harga emas ini mencerminkan fungsinya sebagai aset safe haven, yakni instrumen investasi yang dianggap aman saat terjadi ketidakpastian ekonomi dan politik. Namun, bagi investor ritel, situasi ini bisa jadi dilema.
Sebaiknya, investor ritel memahami bahwa kenaikan harga emas bukan hanya momentum untuk euforia, tapi juga waktu untuk mengevaluasi strategi investasi. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan investor saat harga emas naik terus.
1. Evaluasi portofolio dan tujuan investasi
Bagi investor yang sudah memiliki emas dalam portofolionya, ini adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi. Apakah tujuan awal investasi adalah untuk jangka panjang atau sebagai dana darurat? Jika investasi emas Anda sudah memberikan imbal hasil signifikan dan tujuan jangka pendek sudah tercapai, menjual sebagian bisa menjadi pilihan strategis.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, "kenaikan harga emas bisa dimanfaatkan untuk realisasi profit, terutama jika investor membelinya saat harga masih di bawah Rp 1 juta per gram."
2. Tidak perlu panik
Bagi investor pemula yang baru ingin masuk ke emas, kenaikan harga bukan berarti kehilangan peluang. Namun, penting untuk menghindari keputusan emosional karena takut "ketinggalan kereta".
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengingatkan, "emas sebaiknya dibeli secara bertahap atau menggunakan metode dollar cost averaging (DCA) agar tidak terjebak membeli di harga puncak."
3. Pertimbangkan diversifikasi
Kendati emas sedang naik, menaruh semua dana di instrumen ini bukanlah strategi yang bijak. Diversifikasi tetap penting. Investor disarankan membagi dana ke berbagai instrumen seperti obligasi negara, reksa dana pasar uang, atau saham blue chip untuk menyeimbangkan risiko.
4. Pantau faktor global
Harga emas sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti kebijakan suku bunga The Fed, nilai tukar dolar AS, dan situasi geopolitik.
Menurut laporan Bloomberg, ekspektasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan menjadi salah satu pendorong utama kenaikan harga emas. Investor perlu mengikuti perkembangan ini secara berkala untuk bisa mengambil keputusan berdasarkan data, bukan spekulasi.
Harga emas yang terus naik memang menggiurkan, tapi investor ritel harus tetap rasional. Bagi yang sudah memegang emas, saatnya mengevaluasi dan mempertimbangkan untuk merealisasikan sebagian keuntungan.
Sementara bagi investor pemula, masuk secara bertahap dan tetap mengedepankan prinsip diversifikasi adalah kunci agar tidak terjebak pada volatilitas jangka pendek.
Sebagaimana disampaikan Ariston, "jangan hanya terpaku pada kenaikan harga, tapi pikirkan juga strategi jangka panjang dan manajemen risiko."