JATIMTIMES - Puasa Ayyamul Bidh dan puasa Nisfu Syaban merupakan puasa sunnah yang bisa dikerjakan pada bulan Syaban 1446 Hijriah.
Puasa Ayyamul Bidh merupakan puasa sunnah yang dikerjakan setiap pertengahan bulan pada kalender Hijriah dan jatuh setiap tanggal 13, 14, dan 15.
Dalil Puasa Ayyamul Bidh
Baca Juga : Mengenal Hardballing, Tren Baru dalam Hubungan Romansa Agar Tidak Menjadi Korban Ghosting
Dalil disunnahkannya puasa Ayyamul Bidh ini tertuang dalam hadits Nabi SAW yang diriwayatkan Imam At Tirmidzi dan Imam Nasai, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
“Hai Abu Dzar, “Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR Tirmidzi dan an Nasai).
Sementara puasa sunnah Nisfu Syaban adalah puasa yang dilakukan setiap setiap tanggal 15 Sya'ban.
Dalil Puasa Sunnah Nisfu Syaban
Sedangkan dalil puasa Nisfu Syaban disebutkan dalam Kitab Sunan Ibn Majah juz 1 halaman 444, hadits nomor 1388:
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ
Dari [Ali bin Abu Thalib] ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila malam nisfu Syaban (pertengahan bulan Syaban), maka shalatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya. Sesungguhnya Allah turun ke langit bumi pada saat itu ketika matahari terbenam, kemudian Dia berfirman: “Adakah orang yang meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya? Adakah orang yang meminta rezeki maka Aku akan memberinya rezeki? Adakah orang yang mendapat cobaan maka Aku akan menyembuhkannya? Adakah yang begini, dan adakah yang begini…hingga terbit fajar. “
Jadwal Puasa Nisfu Syaban Dan Ayyamul Bidh 2025
Puasa Nisfu Syaban dilaksanakan pada hari ke-15 bulan Syaban. Berdasarkan kalender yang dirilis Kemenag RI, tanggal 1 Syaban 1446H jatuh pada tanggal 31 Januari 2025.
Itu artinya, hari ke-15 Syaban atau tanggal 15 Syaban 1446 jatuh pada tanggal 14 Februari 2025. Dengan demikian , puasa Nisfu Syaban tahun 2025 yang disunnahkan untuk dilaksanakan umat Muslim bertepatan dengan tanggal 14 Februari 2025.
Baca Juga : Diperingati 12 Februari, ini Sejarah Cap Go Meh di Indonesia
Sedangkan untuk puasa Ayyamul Bidh, sebelumnya juga sudah disebutkan dilaksanakan tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriah. Itu artinya, tanggal 13, 14 dan 15 bulan Syaban bertepatan dengan tanggal 12, 13, dan 15 Februari 2025.
Niat Puasa Ayyamul Bidh Digabung Nisfu Syaban
Arab: نويت صوم غد ايام البيض وَعَنْ صَوْمَ شهر شعبان سنة لله تعالى
Latin: Nawaitu Shauma Ghadin Ayyaamul Bidh wa 'an shauma syahri sya'ban sunnatan Lillaahi Ta'ala.
Artinya : Saya niat berpuasa besok pada hari-hari putih (Ayyamul Bidh) dan puasa Bulan Syaban sunnah karena Allah Ta'ala.
Untuk bacaan niat puasa dibaca pada malam hari selepas Isya atau saat makan sahur sebelum terbit fajar. Jika lupa baca niatnya, maka bisa dibaca pada pagi atau siang hari dengan catatan tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Selain itu, umat Islam juga diperbolehkan melakukan dua puasa itu sekaligus atau digabung niatnya. Sehingga bacaan niat puasa Nisfu Syaban dan puasa Ayyamul Bidh dapat dirangkai dan diucapkan sekali waktu.
Pendapat sebagian besar ulama, terutama mazhab Syafii, memperbolehkan penggabungan niat puasa sunnah ini. Bahkan, diyakini orang yang menunaikan keduanya akan dapat mendapat dua pahala sekaligus, yaitu pahala puasa Nisfu Syaban dan Ayyamul Bidh.
Demikian ulasan mengenai niat puasa nisfu syaban digabung dengan ayyamul bidh 2025 beserta jadwal pelaksanaannya.