JATIMTIMES - Memiliki utang adalah kondisi yang dapat menimbulkan beban pikiran dan perasaan yang berat bagi seseorang. Tak jarang, utang yang menumpuk membuat hidup terasa sempit dan jauh dari ketenangan. Rasulullah SAW, sebagai teladan umat muslim, memberikan panduan doa yang bisa diamalkan agar terlepas dari lilitan utang dan memperoleh keberkahan dalam hidup.
Setiap orang tentu ingin segera melunasi utangnya. Karena utang adalah tanggung jawab yang harus diselesaikan baik di dunia maupun di akhirat jika tidak diampuni oleh pemberi utang. Rasulullah SAW sendiri sering memohon perlindungan kepada Allah agar terhindar dari lilitan utang, sebagaimana disebutkan dalam riwayat al-Humaidi dalam Musnad-nya, hadis nomor 246.
Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah SAW terkait utang diriwayatkan oleh Abu Dawud, nomor hadis 1555. Dalam kisah tersebut, Abu Sa‘id al-Khudri menyebutkan bahwa suatu pagi Rasulullah SAW masuk ke dalam masjid dan melihat seorang sahabat bernama Abu Umamah duduk termenung di luar waktu salat.
Rasulullah kemudian bertanya, “Wahai Abu Umamah, mengapa engkau duduk di sini di luar waktu shalat?” Abu Umamah menjawab, “Aku dirundung kebingungan dan terbebani oleh utang, wahai Rasulullah.”
Rasulullah SAW lalu bersabda, “Maukah aku ajarkan sebuah doa yang jika engkau amalkan, Allah akan menghilangkan kebingunganmu dan membantumu melunasi utang?” Abu Umamah pun menjawab, “Tentu saja, wahai Rasulullah.” Rasulullah kemudian berkata, “Jika pagi dan sore tiba, bacalah doa ini:”
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Allâhumma innî a‘ûdzu bika minal hammi wal hazan. Wa a‘ûdzu bika minal ‘ajzi wal kasal. Wa a‘ûdzu bika minal jubni wal bukhl. Wa a‘ûdzu bika min ghalabatid daini wa qahrir rijâl.
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran, serta aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan manusia.”
Abu Umamah menuturkan bahwa setelah mengamalkan doa ini secara rutin, Allah benar-benar menghilangkan kebingungannya dan memberinya kemampuan untuk melunasi utang.
Selain doa tersebut, Rasulullah SAW juga menganjurkan membaca Sayyidul Istighfar sebanyak 100 kali setelah terbit fajar dan sebelum salat Subuh:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ العَظِيْمِ أَسْتَغْفِرُ اللهَ مِئَةَ مَرَّةٍ
Subhânallâhi wa bihamdih, subhânallâhil ‘azhîm, astaghfirullâh
Artinya: “Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya. Mahasuci Allah yang Maha Agung. Aku memohon ampun kepada Allah,” sebanyak 100 kali (Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliki, Ma Dza fi Sya‘ban, 1424 H, hlm. 63).
Itulah doa yang diajarkan Rasulullah saw agar terlepas dari lilitan utang yang sering kali diikuti oleh rasa ketakutan, kesusahan, khawatir dan seterusnya. Semoga Allah mengabulkan doa dan permohonan kita semua.