JATIMTIMES - Normalnya, tubuh manusia mengeluarkan urin dalam jumlah tertentu yang dipengaruhi oleh berat badan dan faktor lainnya. Berdasarkan penjelasan dari dr. Athaya Febriantyo Purnomo, M.Sc, Sp.U, FICS, seorang dokter Urologi di Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma, jumlah urin yang dikeluarkan tubuh dapat dihitung berdasarkan berat badan seseorang.
"Idealnya, tubuh mengeluarkan setengah hingga satu cc urin per kilogram berat badan setiap jamnya," jelas dr. Athaya.
Baca Juga : 5 Aplikasi Olahraga Terbaik untuk Smartphone, Praktis Tak Perlu Lagi ke Gym
Sebagai contoh, jika seseorang memiliki berat badan 60 kilogram, maka tubuhnya akan mengeluarkan urin antara 30 hingga 60 cc per jam. Kemudian jumlah tersebut dikalikan 24 jam untuk total banyak urin yang dikeluarkan dalam satu hari. Namun, faktor-faktor seperti asupan cairan yang lebih banyak atau gangguan hormonal juga dapat memengaruhi jumlah urin yang dikeluarkan tubuh.
Lebih lanjut, dr. Athaya menjelaskan bahwa selain konsumsi cairan yang berlebihan, beberapa kondisi kesehatan juga dapat menyebabkan seseorang lebih sering buang air kecil. "Gangguan hormonal yang memengaruhi pengaturan cairan tubuh atau gangguan fungsi organ tubuh lainnya bisa menjadi penyebab seseorang mengeluarkan urin dalam jumlah lebih banyak dari normal," ujarnya.
Usia juga menjadi salah satu faktor yang dapat memengaruhi frekuensi buang air kecil. Seiring bertambahnya usia, organ-organ tubuh, termasuk kandung kemih mengalami penurunan fungsi. Metabolisme tubuh cenderung melambat, dan kapasitas kandung kemih untuk menampung urin pun berkurang.
"Namun, meski ada penurunan fungsi, tubuh masih dapat mengkompensasinya," tambah dr. Athaya.
Pada lansia, gangguan buang air kecil yang lebih sering terjadi bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti pembesaran prostat, infeksi saluran kemih, batu ginjal, atau masalah pada saraf. Beberapa kondisi ini dapat memengaruhi proses pengeluaran urin dan menyebabkan ketidaknyamanan.
Baca Juga : Cegah Breakout, Berikut Tips Menjaga Kesehatan Kulit di Musim Hujan
Jika terdapat perubahan yang signifikan dalam frekuensi atau jumlah urin yang dikeluarkan, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Dr. Athaya menekankan pentingnya pemeriksaan medis lebih lanjut untuk memastikan bahwa kondisi tersebut tidak terkait dengan masalah kesehatan yang lebih serius.
Mengalami perubahan dalam frekuensi buang air kecil bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu penanganan lebih lanjut. Melihat hal ini, menjaga keseimbangan cairan tubuh dan menjalani pemeriksaan rutin sangat penting untuk mendeteksi potensi gangguan pada sistem urinario, terutama saat terjadi perubahan signifikan yang dirasa tidak biasa.