JATIMTIMES - Puasa sunah merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan namun juga tidak diwajibkan. Puasa sunah dilakukan berdasarkan kesadaran dari masing-masing individu.
Selain mendapatkan pahala, pelaksanaan puasa sunah juga memiliki segudang manfaat untuk kesehatan. Salah satunya bisa menurunkan berat badan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan juga menyehatkan organ tubuh.
Baca Juga : Inspektorat Sudah Periksa 47 Kasek SDN Buntut Dugaan Pungli Oknum Kabid Dispendik Kabupaten Malang
Namun belakangan, beredar sebuah kabar jika puasa sunah juga bisa menurunkan kadar kolesterol dan darah tinggi. Lantas benarkah hal itu?
Fakta Puasa Sunah untuk Turunkan Kolesterol dan Darah Tinggi
Kolesterol dan darah tinggi merupakan jenis penyakit yang sangat umum terjadi di Indonesia. Untuk mengatasi masalah ini, berbagai cara sudah dilakukan termasuk puasa sunah.
Mengenai puasa sunah bisa menurunkan kadar kolesterol dan darah tinggi, dijelaskan dokter yang aktif berdakwah mengenai kesehatan sesuai dengan prinsip Al-Qur'an dan sunah, dr. Zaidul Akbar. Menurutnya solusi utama untuk kedua masalah kesehatan ini terletak pada perbaikan gaya hidup, yang dikenal sebagai lifestyle change, yang selalu menjadi bagian dari panduan terapi untuk kolesterol dan hipertensi.
“Sebenarnya saya sering sampaikan bahwa kalau Anda memperbaiki pola makan, makan yang benar, minum yang benar, penyakit itu tidak akan datang, secara bahasa umumnya. Jadi kalau ditanya bagaimana caranya (mengatasi kolesterol dan darah tinggi)? Ya benerin makan, termasuk juga dengan puasa," ungkapnya dikutip dari channel YouTube dr. Zaidul Akbar Official, Sabtu (8/2/2025).
Sementara soal puasa sunah itu, dr. Zaidul Akbar menegaskan bahwa puasa tidak hanya efektif, tetapi juga telah terbukti melalui berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa puasa dapat mengurangi masalah kesehatan ini.
"Apa kurang sehatnya puasa? Penelitian tentang puasa terlalu banyak. Saya pernah tulis. Berarti orang kolesterol itu secara syariat diperbaiki puasanya bagaimana? Oh gampang, puasa Daud saja, turun kok kolesterolnya," jelasnya.
Puasa Dawud adalah puasa yang dilakukan selang-seling, sehari berpuasa dan sehari lagi tidak. “Jadi dalam satu bulan itu 15 hari dia puasa, 15 harinya makan yang benar. Turun kolesterolnya, coba saja,” katanya.
Baca Juga : Pameran Jejak Sejarah: Peringatan 115 Tahun Pondok Lirboyo dan 1 Abad MHM
Tak hanya kolesterol, mengatasi darah tinggi juga sudah dibuktikan dengan puasa. Ia menuturkan sering membaca testimoni dari warganet lewat komentar-komentar yang ditulis di unggahan media sosialnya.
“Beberapa lihat postingan saya dan orang-orang yang waktu awal-awal beberapa hari Ramadhan. Dikatakan, dok masya Allah ya tensi saya turun gara-gara saya puasa. Ya iyalah puasa ini secara mekanismenya itu banyak sekali efek. Salah satunya menurunkan tensi, tinggal nanti di-maintenance gitu saja. Makan yang benar, ikuti pola syariat,” ujarnya.
Selain dari pola makan, dr. Zaidul Akbar juga menyarankan agar memperbaiki pola tidur. Rasulullah Saw. telah memberikan panduan tentang pola tidur yang baik, tapi muslim terkadang tidak menjalankan ajarannya.
“Kenapa urusannya sama tidur? Salah satunya akan berhubungan dengan metabolisme tubuh kita. Kalau kita bicara kolesterol dan darah tinggi, itu kalau tidurnya gak benar, sulit (teratasi),” jelas dr. Zaidul Akbar.
Memperbaiki pola makan -termasuk dengan puasa- dan pola tidur adalah bagian dari lifestyle changing untuk mengatasi masalah kolesterol dan darah tinggi. Jika dua hal tersebut diterapkan secara konsisten, sebenarnya muslim bisa sehat tanpa obat.
“Cuma ini gak gampang. Setan dan iblis banyak banget yang menggoda kita. Baru saja sehari dua hari kita hidup sehat, tiba-tiba hari keempat sudah digoda lagi. Makanya butuh komitmen dan butuh orang yang berada di atmosfer yang sama secara pemahaman kesehatan,” tutupnya.