JATIMTIMES - Salawat Adrikni atau dikenal juga sebagai Salawat Mukhatab merupakan salah satu bentuk doa yang diyakini dapat menjadi wasilah (perantara) bagi umat Islam dalam memohon pertolongan kepada Allah SWT.
Dengan membaca salawat ini, seorang Muslim tidak hanya memuji Rasulullah SAW, tetapi juga berdoa agar diberikan kemudahan dalam menghadapi kesulitan hidup.
Baca Juga : Doa untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal
Dikutip dari buku The Miracle of Sholawat karya Junaidi Ahmad, salawat ini berasal dari seorang hamba saleh bernama Sayyid Syekh Ahmad Al-Halabi di Damaskus. Dalam sebuah peristiwa, Syekh Ahmad Al-Halabi menghadapi ancaman siksaan dari seorang pejabat setempat. Dalam tidurnya, ia bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW yang menenangkannya dan mengajarkan bacaan salawat sebagai pegangan di saat sulit. Setelah mengamalkannya, ia pun merasakan keajaiban berupa pertolongan dari Allah SWT yang mengurai kesusahannya.
Keberadaan salawat ini juga diabadikan dalam Kitab Afdhalush Sholawat 'Alaa Sayyidis Sadat karya Syekh Yusuf bin Ismail An-Nabhani. Keistimewaannya terletak pada kemampuannya untuk menjadi perantara seseorang dalam meraih rahmat dan karunia Allah SWT.
Lafal Salawat Adrikni dan Maknanya:
Salawat Adrikni memiliki beberapa versi bacaan yang umum diamalkan oleh umat Islam. Berikut dua di antaranya:
1. Versi pertama (dikutip dari buku Rahasia Shalawat Nabi oleh M. Syukron Maksum):
"Allahumma shalli wasallim 'alaa sayyidinaa Muhammadin qod dhooqot hiilatii adriknii yaa rasuulallaahi". Artinya, "Ya Allah, bershalawatlah untuk junjungan kami Muhammad. Sungguh terasa sempit usahaku, maka rangkullah aku, wahai Rasulullah."
2. Versi kedua (dikutip dari buku Tuntunan Doa & Dzikir untuk Segala Situasi dan Kebutuhan karya Ali Akbar bin Aqil):
"Ashsholaatu was salaamu 'alaika yaa sayyidii yaa rosuulalloh khudz biyadii qollat hiilatii adriknii". Artinya, "Rahmat dan sejahtera semoga melimpah kepadamu, wahai junjunganku Rasulullah. Peganglah tanganku, sedikit sekali upayaku, maka temukanlah aku.
Kedua bacaan ini mengandung esensi yang sama, yaitu permohonan kepada Allah SWT melalui perantaraan Rasulullah SAW agar diberikan pertolongan dalam menghadapi kesulitan hidup.
Keutamaan Membaca Salawat Adrikni:
Baca Juga : Mengapa Valentine Identik dengan Cokelat? Ini Sejarahnya
Membaca salawat ini dipercaya memiliki banyak keutamaan, terutama dalam hal mendapatkan pertolongan Allah SWT di saat genting. Berikut beberapa keutamaannya:
1. Diberi Kemudahan dalam Segala Urusan
Menurut Syaikh al-Arif Billah Abdul Qadir al-Baghdadi ash-Shiddiqi, jika seseorang memiliki kebutuhan mendesak, ia dianjurkan membaca Salawat Adrikni sebanyak 300 kali. Namun, jika dalam keadaan yang benar-benar genting, bisa dibaca hingga 1.000 kali untuk mendapatkan pertolongan.
2. Hajat Dikabulkan dengan Cepat
Dalam buku Dzikir Pagi & Petang karya Ustadz Fadli Ramadhan, disebutkan bahwa Syaikh Isa Al-Barowi Qoddasallohu Sirrohul 'Aziz pernah berkata:
"Barang siapa yang pada malam Jumat membaca Salawat Adrikni 1000 kali, maka hajatnya akan terpenuhi dengan segera. Perkara yang dicari akan terwujud, dan tujuannya bisa tercapai di dunia maupun akhirat dengan perantaraan Rasulullah SAW."
3. Diampuni Dosa dan Diangkat Derajatnya
Rasulullah SAW sendiri menegaskan bahwa membaca salawat memiliki keutamaan besar. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik dalam Sunan an-Nasa’i Jilid 1, Rasulullah SAW bersabda:
"Siapa yang bersholawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bersalawat kepadanya sepuluh kali, dihapuskan darinya sepuluh kesalahan, dan derajatnya diangkat sepuluh tingkat." (HR an-Nasa’i).
Salawat Adrikni bukan hanya sekadar rangkaian doa, tetapi juga sebuah bentuk keyakinan dan ketakwaan kepada Allah SWT melalui perantaraan Rasulullah SAW. Dengan mengamalkannya secara istikamah, umat Islam berharap mendapatkan kemudahan dalam hidup, terpenuhinya hajat, serta diangkatnya derajat di sisi Allah SWT.
Di tengah tantangan kehidupan yang semakin kompleks, salawat ini dapat menjadi amalan spiritual yang memberikan ketenangan batin serta solusi atas berbagai kesulitan. Wallahu a'lam.