JATIMTIMES– Sembilan desa dan satu kelurahan di lima kecamatan di Kabupaten Blitar luluh lantak diterjang angin kencang pada Kamis, 30 Januari 2025. Pohon-pohon bertumbangan, menimpa rumah warga, fasilitas umum, hingga sekolah. Dua orang mengalami luka ringan akibat peristiwa ini.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar mencatat daerah terdampak tersebar di Kecamatan Gandusari, Garum, Selopuro, Sutojayan, dan Nglegok. Di antaranya, Desa Sukosewu dan Tambakan di Gandusari, Kelurahan Bence, Desa Karangrejo, dan Slorok di Garum, serta Desa Ploso, Jegu, Sumberasri, Dayu, dan Kedawung.
Baca Juga : Pohon Tumbang Menimpa Gedung SDN 01 Dadaprejo, 2 Ruang Kelas Terpaksa Pindah Ruang
Ivong Berttyanto, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar, menjelaskan bahwa bencana ini menyebabkan pohon tumbang di berbagai titik. Beberapa di antaranya menimpa bangunan dan menutup akses jalan.
“Penanganan kedaruratan masih terus dilakukan. Kami melakukan pembersihan lokasi dan asesmen terhadap dampak yang ditimbulkan,” ujarnya.
Kerusakan paling parah terjadi di TK Alhidayah 2, Desa Karangrejo. Bangunan sekolah itu nyaris roboh setelah dihantam pohon besar yang tumbang. Di Desa Sukosewu, pohon waru ambruk menimpa dapur rumah warga hingga mengalami kerusakan berat. Peristiwa serupa terjadi di Desa Ploso, tempat seorang warga tertimpa reruntuhan tembok rumah. Korban mengalami luka di kepala dan pundak akibat benturan material bangunan.
Tak hanya di Ploso, insiden serupa terjadi di Desa Kedawung. Seorang warga mengalami luka di bagian kaki setelah atap dapur rumahnya tertimpa pohon tumbang. Ivong memastikan bahwa kedua korban telah mendapat perawatan medis.
Baca Juga : Rombongan Dinsos Jatim Tabrak Truk di Tol Jombang, 2 Orang Tewas
Selain merusak bangunan, angin kencang juga melumpuhkan akses jalan. Di Jalan Bendungan Wlingi Raya, pohon jati dan trembesi bertumbangan, menutup jalur penghubung antara Kecamatan Talun dan Sutojayan. “Akses jalan sempat tertutup selama satu setengah jam, tapi sudah bisa dilalui kembali setelah kami lakukan pembersihan,” kata Ivong.
Sejauh ini, BPBD masih terus melakukan asesmen terhadap kemungkinan dampak lanjutan dari bencana ini. Pihaknya juga mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan.
