JATIMTIMES - Bencana longsor terjadi di Desa Sukomulyo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Rabu (29/1/2025). Akibatnya, material longsor menutup akses jalan provinsi jalur Malang-Kediri.
Peristiwa tersebut juga sempat viral di sejumlah WhatsApp Grup. Berdasarkan dokumentasi dan rekaman video amatir, terlihat material longsor juga turut mengakibatkan sejumlah pohon bambu tumbang hingga menutup jalan.
Baca Juga : Lahan Sawah 1 Hektar Mendadak Jadi Sungai, Gegara Longsor di Kota Batu
Dalam konfirmasinya, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Sadono Irawan menerangkan, bencana tanah longsor terjadi pada Rabu (29/1/2025) sekitar pukul 16.30 WIB.
"Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang terjadi di wilayah Pujon beberapa hari ini, mengakibatkan tebing setinggi kurang lebih 20 meter dengan lebar 10 meter longsor," ujar Sadono dalam konfirmasinya di sela penanganan bencana.
Material longsor itulah yang pada akhirnya menutup total bahu jalan pada jalur provinsi Malang-Kediri. "Dampaknya mengalami kemacetan, jalan sempat tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat," tuturnya.
Sementara itu, sejumlah personel gabungan dari unsur BPBD dan PMI Kabupaten Malang, Bina Marga Provinsi Jawa Timur (Jatim), Muspika Pujon, Perangkat Desa Sukomulyo, hingga sejumlah relawan dan masyarakat setempat sampai dengan berita ini disusun dilaporkan masih melakukan upaya penanganan pasca longsor.
"Nihil korban jiwa, sementara untuk pembersihan dan pemotongan bambu menggunakan chainsaw (gergaji mesin)," ujar Sadono.
Baca Juga : Hippama Sebut Keluhan Tak Pernah Digubris: Perbaikan Pasar Besar Sejak 2019 Swadaya Pedagang
Selain gergaji mesin, disampaikan Sadono, proses pembersihan material longsor rencananya juga bakal melibatkan alat berat. Hingga berita ini disusun, alat berat dari Bina Marga Provinsi Jatim dikabarkan telah dalam perjalanan menuju lokasi kejadian.
"Kondisi saat ini jalan sudah bisa dilewati dengan sistem buka tutup bagi roda dua dan roda empat. Penanganan lebih lanjut masih menunggu alat berat dari Bina Marga," pungkas Sadono.
