JATIMTIMES - Salah satu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) asli Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, dengan merek Orsasa terus menunjukkan perkembangannya di sektor minuman kemasan.
Anak dari pemilik produk yang juga bertugas memasarkan produk Orsasa, yakni Halfi Eka Sufyana, menceritakan awal mula usaha minuman kemasan ini dirintis. Usaha minuman Orsasa ini dirintis mulai tahun 2015. Nama Orsasa memiliki kepanjangan yakni Original Sari Salak.
Baca Juga : Pengunjung Tak Merata, Pedagang Menanti Penataan Pasar Laron Alun-Alun Kota Batu
Lalu, memasuki tahun 2020, pandemi covid-19 datang dan menyerang seluruh aspek kehidupan, khususnya ekonomi masyarakat. Terlebih lagi, UMKM seperti Orsasa yang terus berupaya berkembang secara mandiri, sangat terdampak dengan adanya pandemi covid-19 yang menyerang Indonesia, khususnya di Kabupaten Malang.
Halfi pun menyebut, Orsasa yang menjual minuman sari salak sempat bangkrut akibat pandemi covid-19. Tetapi, karena semangat yang kuat dan mendengarkan saran-saran dari masyarakat sekitat, akhirnya Orsasa mengembangkan usaha dengan memproduksi minuman herbal dalam kemasan.
"Orsasa itu Original Sari Salak. Karena kemarin pas pandemi (Covid-19) kita bangkrut, orang-orang banyak yang minta minuman herbal. Akhirnya kita produksi yang herbal," ungkap Halfi kepada JatimTIMES.com.
Pihaknya menyampaikan, terdapat beberapa minuman herbal yang dibuat oleh Orsasa pasca-pandemi ,covid-19 menyerang. Mulai dari minuman herbal kunyit asam hingga beras kencur. Lalu, juga ada minuman sari salak, sari nanas serta yang paljng terbaru sari bunga telang.
Halfi menuturkan, bahan baku dari produk minuman Orsasa mudah didapatkan. Bahan baku dipenuhi dengan memberdayakan masyarakat sekitar di wilayah Kecamatan Sumberpucung. "Bahan bakunya kita mendapatkan kiriman dari petani di wilayah Kecamatan Sumberpucung," kata Halfi.
Untuk produksinya, Orsasa memanfaatkan wargqla di sekitar toko untuk membantu memproduksi berbagai produk minuman Orsasa. Setidaknya sebanyak tujuh warga sekitar diberdayakan untuk membantu memproduksi minuman Orsasa.
Baca Juga : Upaya Pemkot Malang Tuntaskan Masalah Sampah: TPST Segera Dibangun
"Dalam satu hari kita bisa memproduksi hingga 400 botol. Untuk harganya, kemasan gelas kecil ukuran 120 mililiter itu isi 24 seharga Rp 35 ribu. Kalau isi 32 itu Rp 45 ribu. Agak mahal karena kita prosesnya masih manual," ujar Halfi.
Dirinya mengaku, penjualan produk minuman Orsasa masih menjangkau daerah Kabupaten Malang, Kota Malang Kabupaten Blitar dan Kota Blitar. Halfi mengaku, penjualan masih belum menjangkau daerah di luar Jawa Timur maupun luar Pulau Jawa.
"Pendapatan kita kalau sama yang kardus untuk Lebaran per bulan Rp 20 juta. Ramainya pas mau momen Lebaran," ungkap Halfi.
Lebih lanjut, pihaknya berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang) melalui organisasi perangkat daerah terkait dapat membantu pemasaran produk UMKM Orsasa ke luar wilayah Kabupaten Malang. Dengan begitu, akan membantu peningkatan perekonomian para pelaku UMKM.