JATIMTIMES - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) melalui Dinas Sosial (Dinsos) menyerahkan sejumlah bantuan serta memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) kepada korban bencana tanah longsor di Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang.
Bantuan yang disalurkan antara lain berupa santunan bagi dua korban meninggal dunia senilai Rp10 juta, serta santunan untuk dua korban luka berat sebesar Rp5 juta masing-masing. Bantuan tersebut diberikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim.
Baca Juga : Polisi Berhasil Ungkap Kasus Mutilasi di Ngawi: Potongan Kepala Korban Ditemukan di Trenggalek
Selain itu, Dinsos Jatim juga menyalurkan bantuan lainnya, seperti beras 100 kg, 10 paket sembako, 10 dus mie instan, 10 dus kopi kapal api sachet, dan tenda gulung sebanyak 10 lembar. Untuk keperluan kesehatan, diserahkan diapers lansia sebanyak 72 potong, diapers bayi sebanyak 71 potong , dan susu bayi 4 dus.
Tak hanya itu, Dinsos Jatim juga membawa bantuan dari Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI), yang terdiri dari berbagai perlengkapan sandang, termasuk 15 paket perlengkapan ibadah wanita, 15 stel sandang dewasa wanita, 12 paket pakaian dalam pria, serta berbagai pakaian anak dan perlengkapan sekolah.
Kepala Dinsos Jatim Restu Novi Widiani yang turut meninjau lokasi bencana, menyampaikan, pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan korban longsor di Wonosalam. “Kami berharap masyarakat yang terdampak dapat tetap kuat dan bangkit kembali,” ujarnya melalui keterangan resmi, Minggu (26/1/2025).
Sebagai bagian dari respons terhadap dampak psikologis bencana, Dinsos Jatim juga melaksanakan kegiatan LDP, yang mencakup senam relaksasi otot progresif, hipnoterapi untuk lansia, serta asesmen pohon harapan dan pohon perasaan. Anak-anak juga turut terlibat dalam kegiatan rekreatif, termasuk permainan ular tangga.
Baca Juga : Jadwal Pencairan Bansos 2025 Tahap 1 hingga 4, Cek Infonya
Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinsos Jatim Sukardi berharap, kehadiran tim LDP dapat sedikit meringankan beban psikologis korban. “Kami ingin memastikan mereka tidak terjebak dalam trauma akibat bencana longsor ini,” katanya.
Sebagaimana diketahui, tanah longsor di Jombang yang terjadi pada Kamis (23/1/2025) lalu menyebabkan dua orang meninggal dunia. Selain itu, terdalat 4 balita, 12 anak-anak, 19 wanita dewasa, 13 pria dewasa, dan 6 lansia yang turut terdampak.