JATIMTIMES - Rencana pembangunan Batu Art Tourism Centre yang digadang-gadang dimulai tahun 2025 ini batal dilakukan. Keterbatasan anggaran dan pertimbangan prioritas menjadi penyebab wadah aktivitas kesenian itu tak jadi direalisasikan.
Kepastian itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu Arief As Siddiq. Dia mengatakan, kebutuhan anggaran untuk Batu Art Tourism Centre itu juga cukup fantastis, mencapai Rp24 miliar. Dua tahun sebelumnya, fasilitas publik ini sudah jadi wacana sejak tahun 2023 dan tak kunjung terwujud hingga tahun 2025.
Baca Juga : Selain Revitalisasi Pedestrian, Taman Hutan Kota Bondas Bakal Ditata Ulang
"Sementara APBD 2025 saat ini masih fokus untuk sejumlah program prioritas dan program baru. Jadi realisasi pembangunan Batu Art Tourism Centre hanya terkendala anggaran saja," ungkap Arief saat dikonfirmasi, belum lama ini.
Dia juga mengaku perencanaan dan Detail Engineering Design (DED) sudah rampung dibuat. Lokasinya juga sudah ditentukan, yakni di area Sendratari Arjuna Wiwaha.
Gedung untuk dome itu rencananya akan menjadi tempat pertunjukan seni rutin setiap minggunya. Pembangunan gedung kesenian itu bertujuan menghidupkan geliat pertunjukan seni di Kota Batu. Gedung itu diperkirakan bisa menampung 4.500 orang.
"Kami dulu membayangkan bila akan menyuguhkan pertunjukan seni setiap akhir pekan," tambahnya.
Meski tak bisa terealisasi tahun ini, Arief mengaku tak masalah. Sebab, ia menilai proyek pembangunan tersebut belum terlalu urgen. Terlebih jika dibandingkan dengan program prioritas lainnya. Seperti penanganan sampah, pendidikan, dan revitalisasi drainase.
Baca Juga : Komitmen Kolaborasi Pembangunan, JMSI Malang Raya Resmi Dilantik
Meski demikian, Arief akan terus mengejar agar rencana tersebut segera terealisasi. Namun ia belum bisa memastikan kapan rencana itu akan masuk rancangan APBD Kota Batu.
Di sisi lain, pihanya mencari alternatif pendanaan agar tak bergantung terhadap APBD. Arief menyebut ada rencana untuk mencari investor dan menjajaki potensi kerja sama dengan pihak swasta.
"Kami tetap berharap keberadaan Batu Art Tourism Centre bisa terealisasi. Nanti menjadi wadah pelaku seni yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitarnya," imbuhnya.