JATIMTIMES - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang mendorong penguatan Program Kampung Iklim (Proklim) pada tingkat Rukun Warga (RW). Hal itu untuk upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Kepala Bidang (Kabid) Tata Lingkungan Hidup, Tri Santoso menjelaskan saat ini Kota Malang memiliki 23 kawasan Proklim. Pada tahun 2024 lalu, ada sejumlah RW yang telah masuk nominasi. Diantaranya yakni RW 02 Kebonsari, RW 07 dan RW 08 Lesanpuro.
Baca Juga : Rapat Paripurna DPR RI, Riyono Interupsi Usulkan Pansus Pemagaran di Lautan
“Kami ingin minimal ada 60 Proklim di Kota Malang, meskipun ini tantangan berat. Program ini sangat bergantung pada kolaborasi antara RT, RW, tokoh masyarakat dan terutama ibu-ibu PKK yang menjadi motor penggerak utama,” kata Tri Santoso.
Pada tahun 2025, pria yang akrab disapa Trisan ini belum menetapkan target RW yang akan mengikuti Proklim. Tapi, ia berharap Proklim di Kota Malang dapat meningkat secara signifikan.
Karena menurut Trisan, Proklim bisa memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Terutama seperti peningkatan kualitas udara melalui penanaman pohon dan urban farming.
“Kemudian juga membuat lingkungan lebih asri dan sejuk, suhu udara juga menurun secara signifikan di kawasan Proklim,” ungkap Trisan.
Secara nasional, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menargetkan ada 24 ribu Proklim di seluruh Indonesia.
Dalam hal ini, Kota Malang berupaya berkontribusi dengan meningkatkan jumlah kawasan Proklim yang berkualitas. Meski tantangan administratif dan sumber daya tetap menjadi perhatian utama.
Baca Juga : Warga Terdampak Limbah Busuk, Camat Mangaran Situbondo Datangi Pemilik Usaha Udang
“Dengan semangat kolaborasi, kami yakin Proklim dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk menjaga lingkungan di Kota Malang,” ungkap Trisan.
Salah satu tantangan utama dijelaskan Trisan yakni untuk menjaga kualitas lingkungan dengan melakukan pengelolaan sampah yang baik. Meski saat ini masih banyak ditemui sampah dari luar kota yang mencemari saluran air.
“Sampah ini berpotensi mengurangi kualitas iklim di Kota Malang. Dengan kampanye Proklim, kami berharap nantinya masyarakat bisa lebih peduli,” tukas Trisan.