JATIMTIMES - Rencana revitalisasi kawasan wisata kuliner Payung di Kota Batu masih belum melangkah jauh. Kawasan yang dulu menjadi primadona dan kini sepi peminat itu bakal dirombak dengan kerja sama tripartit.
Pemkot dan Perum Perhutani melibatkan investor, dikabarkan baru ada gambaran pada bulan Agustus 2025.
Baca Juga : Kurangi Antrean, Dispendukcapil Kota Batu Tempatkan Operator Adminduk di Desa
Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu Arief As-Siddiq menyampaikan, sampai saat ini masih dilakukan penataan konsep. Pada tahap awal Pemkot merencanakan perombakan titik Payung 1 dengan beberapa perluasan.
"Saat ini masih di posisi Perhutani ada penataan konsep dengan beberapa titik yang direncanakan harus diperluas. Proses lebih lanjutnya sebelum pembenahan ada pembersihan sarana yang tidak layak," ungkap Arief saat dikonfirmasi JatimTIMES, Minggu (19/1/2025).
Menurutnya, perubahan konsep pada titik Payung 1 dan Payung 2 disebut-sebut bakal lebih modern dan menarik. Terutama untuk mengembangkan kawasan kuliner tersebut lebih nyaman dan kembali menarik minat banyak pengunjung.
"Konsep tentu lebih bagus, artistik dan tetap dengan kearifan lokal," ungkapnya.
Soal kebutuhan anggaran, ia belum bisa menyebutkan secara gamblang. Sebab, saat ini masih perencana teknis. Dengan melibatkan pelaku usaha, Disparta masih akan mengkoordinasikan lebih lanjut terkait penataan ulang kawasan Payung.
"Jadi memang perkiraan di tahun 2025 ini. Kemarin (2024) lebih penyiapan non teknis, untuk konsep. Secara fisik 2025 perkiraan sekitar Agustus," sebut Arief.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Malang dari Perum Perhutani Loesy Triana membenarkan. Pihaknya belum mendapatkan informasi lebih lanjut untuk langkah pembangunan. Dalam waktu dekat pihaknya dengan Pemkot Batu masih akan melakukan konsolidasi kembali menguatkan rencana revitalisasi kawasan kuliner tersebut.
Baca Juga : Gairahkan Pasar Legi Blitar Dibutuhkan Sentuhan Digital dan Dukungan Modal
"Memang bangunannya ada renovasi secara bertahap. Proposal semua sudah masuk Pemkot Batu tinggal realisasi saja. Tidak mudah karena ada aset milik Pemkot berupa pos yang sudah tidak difungsikan harus dibongkar," ujar Loesy.
Wanita yang disapa Lusi itu menyampaikan, jika pembersihan sudah dilakukan, akan dimulai satu pembangunan percontohan. Pembangunan itu bakal menyesuaikan dengan kondisi kebutuhan kawasan wisata saat ini.
"Untuk renovasi kebutuhan dana sangat besar, masih proses entah itu CSR atau pinjaman lunak. Untuk rekan-rekan dari Paguyuban Payung sempat kita sosialisasikan mereka berminat, mungkin ada beberapa yang menunggu," urainya.
Lusi menyebut, jumlah bangunan seluruhnya ada 62 yang akan dibenahi. Utamanya diawali dengan Kasawan di Payung 1. Pihaknya juga belum memastikan kapan akan dimulai realisasi pembangunan.
"Belum bisa memastikan harus dikondisikan dulu (pembersihan kawasan), kalau selesai kita menyesuaikan," imbuh Lusi.