free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Internasional

Bahagianya Warga Gaza Usai Gencatan Senjata Berhasil Disepakati Israel-Hamas

Penulis : Mutmainah J - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

16 - Jan - 2025, 12:43

Placeholder
Para warga Gaza saat merayakan gencatan senjata yang disetujui Israel-Hamas. (Foto Instagram)

JATIMTIMES - Sekelompok warga Gaza merayakan berita gencatan senjata pada Rabu (15/1) dengan meneriakkan yel-yel dan berkumpul di jalan-jalan di Kota Gaza ketika berita menyebar bahwa kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera telah dicapai antara Israel dan Hamas.

Melansir akun Instagram @lambe_turah Kamis (16/1/2025), terlihat para warga merayakan gencatan senjata antara Israel dan Hamas sambil membawa senjata laras panjang. 

Baca Juga : Point-Point Penting dan Langkah Menuju Rekonstruksi Perjanjian Gencatan Senjata Israel-Gaza

Sementara di luar Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir al-Balah, tempat banyak korban perang dirawat, ratusan warga Palestina berkumpul untuk bernyanyi, meneriakkan yel-yel, dan mengibarkan bendera.

Pada satu titik, seorang anggota kerumunan dan seorang jurnalis dengan pelindung tubuh diangkat ke bahu orang-orang untuk melakukan wawancara di atas massa warga Gaza yang gembira. Saat ambulans menerobos kerumunan untuk mencapai rumah sakit, pria dan wanita tersenyum meneriakkan "Allahu Akbar" atau "Tuhan Maha Besar" dalam bahasa Arab, dan melambaikan bendera Palestina.

Selain warga Gaza, para pemimpin dunia juga turut menyambut baik kabar gencatan senjata yang disepakati Israel-Hamas itu. 

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa negara-negara anggota PBB siap mendukung pelaksanaan kesepakatan tersebut dan meningkatkan pengiriman bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan kepada banyak warga Palestina yang terus menderita.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (16/1) mengatakan bahwa rakyat Palestina telah "melewati penderitaan yang luar biasa." Dia menambahkan, "Terlalu banyak nyawa tak bersalah yang hilang, terlalu banyak komunitas yang hancur. Dengan kesepakatan ini, rakyat Gaza akhirnya dapat pulih dan membangun kembali."

Sementara presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menuturkan bahwa kesepakatan ini akan menyatukan para sandera dengan keluarga mereka dan memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza.

"Ini membawa harapan bagi seluruh kawasan, di mana orang-orang telah menanggung penderitaan luar biasa dalam waktu yang sangat lama," kata dia. "Kedua pihak harus sepenuhnya melaksanakan kesepakatan ini sebagai langkah awal menuju stabilitas yang abadi di kawasan ini dan penyelesaian diplomatik konflik."

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengungkapkan harapannya agar kesepakatan ini membuka pintu untuk mengakhiri perang secara permanen dan memperbaiki situasi kemanusiaan yang buruk di Jalur Gaza. Dia menekankan bahwa kesepakatan ini harus dilaksanakan dengan sepenuh hati dan semua sandera harus dibebaskan.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyebut kesepakatan ini sebagai kabar yang telah lama ditunggu oleh rakyat Israel dan Palestina.

Setelah bantuan kemanusiaan sampai kepada mereka yang membutuhkan di Jalur Gaza, Starmer menambahkan, "Perhatian kita harus beralih pada bagaimana kita memastikan masa depan yang lebih baik secara permanen bagi rakyat Israel dan Palestina – yang didasarkan pada solusi dua negara yang akan menjamin keamanan dan stabilitas bagi Israel, serta negara Palestina yang berdaulat dan layak."

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, yang berperan penting dalam negosiasi, memuji upaya keras yang dilakukan oleh negaranya. Dia menegaskan bahwa Mesir akan selalu setia pada komitmennya sebagai pendukung perdamaian yang adil, mitra yang setia dalam mencapainya, dan pembela hak sah rakyat Palestina.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang telah menjadi kritikus vokal terhadap tindakan Israel di Jalur Gaza menuturkan, "Kami sangat menghormati rakyat Gaza yang heroik dan putra-putra berani mereka yang dengan gagah berani membela tanah dan kebebasan mereka dari serangan ilegal dan tidak manusiawi Israel."

Baca Juga : Bala Tentara Allah SWT yang Dijelaskan dalam Al-Qur'an, di antaranya Dekat dengan Manusia

Kemudian Afrika Selatan menyambut kesepakatan gencatan senjata, yang menurutnya datang "setelah 15 bulan serangan genosida Israel terhadap Gaza, yang dimulai setelah Hamas dan kelompok bersenjata lainnya melancarkan serangan terhadap Israel."

Selain itu, Afrika Selatan menyebut kesepakatan ini sebagai "langkah pertama yang krusial untuk mengakhiri krisis kemanusiaan parah yang dialami oleh 2,3 juta warga Palestina di Jalur Gaza." Mereka mendesak agar bantuan kemanusiaan untuk warga sipil di Jalur Gaza segera dikirim dalam jumlah besar.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, yang telah menjadi salah satu pengkritik paling vokal dari tindakan Israel dalam konflik di Jalur Gaza, mengatakan, "Ini harus mengakhiri konflik, menangani situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza, dan membawa pembebasan semua sandera."

Sanchez turut mengungkapkan harapannya agar gencatan senjata ini bisa menjadi langkah yang sangat penting menuju solusi dua negara dan menuju perdamaian yang adil yang menghormati hukum internasional.

Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo – yang juga mengkritik tindakan Israel dalam konflik ini – mengatakan, "Kami merasakan kelegaan yang luar biasa bagi para sandera, keluarga mereka, dan rakyat Gaza. Mari kita berharap gencatan senjata ini akan mengakhiri pertempuran dan menandai awal dari perdamaian yang berkelanjutan."

Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store menyerukan penguatan institusi Palestina agar mereka dapat "mengambil alih kontrol penuh dan tanggung jawab, termasuk di Gaza." Dia juga mendesak perlunya "jaminan keamanan yang kredibel" untuk Israel dan Palestina, serta menekankan bahwa solusi ini harus didasarkan pada kerangka kawasan.

Lalu Perdana Menteri Irlandia Simon Harris yang bersama Spanyol dan Norwegia mengakui negara Palestina secara resmi pada Mei tahun lalu, mengungkapkan bahwa kabar ini disambut baik setelah 15 bulan penderitaan manusia dan kehancuran yang luar biasa.

Dia menambahkan, "Saya berharap semua pihak memanfaatkan kesempatan ini dan bahwa komunitas internasional juga berperan, dengan meningkatkan bantuan ke Gaza, mendukung Otoritas Palestina yang diperbaharui untuk membawa stabilitas dan pemerintahan di Gaza, serta bekerja untuk meletakkan proses yang dapat mengarah pada perdamaian."

Kantor Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menyambut "kesempatan penting untuk secara substansial meningkatkan bantuan kemanusiaan kepada penduduk sipil Gaza."

Pernyataan tersebut mengatakan Italia siap bekerja dengan mitra Eropa dan internasional untuk menstabilkan dan membangun kembali Gaza dengan tujuan untuk memulai kembali proses politik menuju perdamaian yang adil dan abadi di Timur Tengah, berdasarkan solusi dua negara, di mana Israel dan Negara Palestina hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan, di dalam batas yang diakui bersama.


Topik

Internasional Gaza Israel Palestina gencatan senjata



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Sri Kurnia Mahiruni