free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Dirintis sejak 2010, Kerupuk Kedelai Mak Thi Asli Sumbermanjing Kulon Pagak Bisa Produksi 40 Kilogram Per Hari

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Yunan Helmy

15 - Jan - 2025, 07:54

Placeholder
Pemilik kerupuk kedelai Mak Thi, yakni Yeni Susilo, saat menunjukkan produk kerupuk kedelai di kediamannya di Desa Sumbermanjing Kulon, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, Senin (13/1/2025). (Foto: Tubagus Achmad/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Usaha mikro  kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Malang terus menggeliat dan berkembang di tengah gempuran produk-produk pabrikan yang menghantam pasaran. Salah satunya produk UMKM kerupuk kedelai asli Desa Sumbermanjing Kulon, Kecamatan Pagak,  Kabupaten Malang. 

Salah satu pelaku sekaligus pemilik industri kerupuk kedelai dengan merek Mak Thi, yakni Yeni Susilo, membeberkan pasang surut usahanya yang berusaha untuk terus dikembangkan walaupun dengan keterbatasan yang ada. 

Baca Juga : 7 Manfaat Luar Biasa Terapi Meditasi untuk Kesehatan yang Harus Kamu Tahu

Yeni mengatakan,  Mak Thi merupakan nama neneknya yang sudah puluhan tahun lalu melakukan uji coba membuat kerupuk kedelai secara mandiri dengan jumlah yang sedikit. "Mak Thi itu nama nenek saya. Jadi, dulu waktu saya kecil, nenek saya melakukan uji coba membuat kerupuk kedelai. Biasanya bisa menghasilkan 1 sampai 2 kilogram," ungkap Yeni.

Tetapi uji coba pembuatan kerupuk kedelai yang digeluti oleh neneknya juga pasang surut. Akhirnya, Yeni -yang pada medio 1990-an hingga hampir tahun 2010 merantau ke Kalimantan untuk bekerja- memutuskan untuk kembali ke daerah asalnya di Desa Sumbermanjing Kulon, Kecamatan Pagak,  Kabupaten Malang, untuk kembali merintis usaha kerupuk kedelai. 

"Saya dulu merantau di Kalimantan. Dulu sempat bekerja di Banjarmasin Pos KKG Group. Lalu tahun 2010 saya memutuskan untuk kembali ke Malang dan merintis usaha kerupuk kedelai yang dulu pernah dibuat oleh nenek saya," ujar Yeni. 

Yeni mengaku, pada awal merintis usaha kerupuk kedelai Mak Thi ini, masih terjadi pasang surut produksi. Dengan permodalan dan sumber daya manusia yang terbatas, dirinya hanya bisa menghasilkan 1 sampai 2 kilogram kerupuk kedelai per hari. 

Waktu silih berganti, Yeni terus bertekad mengembangkan usaha kerupuk kedelai Mak Thi ini. Ketika usaha kerupuk kedelai Mak Thi menunjukkan perkembangan yang bagus, badai pandemi covid-19 menghantam dunia, khususnya di wilayah Kabupaten Malang, pada tahun 2020. Akhirnya usaha kerupuk kedelai Mak Thi harus bertarung dengan gejolak ekonomi yang disebabkan pandemi covid-19.  

"Ketika sudah mulai bisa berkembang lagi, perang Rusia dan Ukraina terjadi sekitar tahun 2022. Harga bahan baku kedelai melonjak tinggi. Itu saya kebingungan untuk menyiasati harga produk kerupuk kedelai Mak Thi yang saya jual," ungkap Yeni. 

Tetapi, dengan semangat dan tekad yang kuat, Yeni terus melawan kondisi perekonomian dunia yang mengalami gejolak. Akhirnya, tahun 2024 hingga sekarang, usaha kerupuk kedelai Mak Thi kembali menggeliat dengan memberdayakan ibu-ibu di sekitar rumah produksi. Menurut dia, memberdayakan ibu-ibu di sekitar rumah produksi dapat menebar kebermanfaatan dengan adanya usaha kerupuk kedelai Mak Thi. 

"Dari yang awal oroduksi cuma bisa 1 sampai 2 kilogram per hari, sekarang kami bisa produksi 40 kilogram kerupuk kedelai per hari," kata Yeni. 

Baca Juga : Cuaca Ekstrem Picu Pohon Tumbang di Pagak Malang, Tutup Akses Jalan Kawasan Gunung Geger

Untuk produk kerupuk kedelai Mak Thi yang dijual, semuanya dalam kondisi mentah. Sebelumnya, untuk kerupuk kedelai Mak Thi dikemas ke dalam plastik berukuran 1 kilogram. Tetapi, agar mudah dibawa, Yeni memutuskan untuk mengemas produk kerupuk kedelai Mak Thi ke dalam kemasan 250 gram.

"Dulu awalnya saya memasin 1 kilogram. Sekarang saya kemasi 250 gram. Lalu saya masukkan ke dalam kardus sehingga mudah untuk dibawa sebagai oleh-oleh," tutur Yeni. 

Untuk satu kardus besar, isinya delapan plastik kerupuk kedelai Mak Thi dengan masing-masing kemasan 250 gram. Setiap kemasan 250 gram kerupuk kedelai dibanderol dengan harga Rp 7.500. Sehingga untuk satu kardus kerupuk kedelai Mak Thi dibanderol dengan harga Rp 60 ribu. 

Tetapi, meskipun usaha kerupuk kedelainya sudah bisa menghasilkan 40 kilogram per hari, Yeni mengaku masih memiliki kendala. Yakni terkait dengan pemasaran. Oleh karena itu, dirinya berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dapat membantu perihal pemasaran produk kerupuk kedelai Mak Thi yang telah dirintis sejak tahun 2010 lalu. 

"Untuk kendala saya ada di pemasaran. Saya berharap Pemkab Malang dapat membantu pemasaran produk kerupuk kedelai Mak Thi. Jadi, ketika sehari bisa menghasilkan 40 kilogram, terus habis dibeli, kan alhamdulillah. Saya juga bisa memberikan manfaat kepada ibu-ibu di sekitar yang ingin membantu memproduksi kerupuk kedelai," pungkas Yeni. 


Topik

Ekonomi Kerupuk merek Mak Thi Sumbermanjing Kulon Pagak usaha kerupuk kerupuk Mak Thi UMKM



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

Yunan Helmy