JATIMTIMES - Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia (RI) Budi Santoso memastikan harga dan ketersediaan bahan pangan di Kota Malang dalam kondisi stabil. Hal tersebut dipastikan usai dirinya meninjau sejumlah titik distributor bahan pangan di Kota Malang.
Salah satu titik yang dikunjungi adalah Pasar Madyopuro. Di pasar ini, mendag berdialog langsung dengan sejumlah pedagang untuk mengetahui secara langsung harga bahan pangan di Kota Malang jelang perayaan Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Baca Juga : Dorong Pertumbuhan Investasi, Wali Kota Surabaya Beber Proyek Pembangunan 2025
"Kita di Pasar Madyopuro, mengecek harga dalam rangka menyiapkan Nataru," ujar Budi, Kamis (19/12/2024).
Dari tinjauan di Pasar Madyopuro tersebut, ia mendapati ada kenaikan harga pada sejumlah bahan pangan. Namun, menurut dia, kenaikan harga yang terjadi di Kota Malang terbilang masih di bawah acuan atau harga eceran tertinggi (HET).
"Harganya semua normal, tidak ada harga yang melebihi acuan. Kalaupun ada naik, karena momen Natal permintaan meningkat, tapi masih di bawah acuan," jelas Budi.
Beberapa bahan pangan yang harganya mengalami pergerakan seperti beras, minyak goreng Minyakita, bawang merah dan cabai. Namun sejauh ini, pergerakan harga yang terjadi masih relatif normal.
"Minyak goreng Minyakita Rp 15.500, masih termasuk HET. Kemudian beras, ayam, bawang merah, cabai masih normal. Semoga terjaga teris sampai Nataru, bahkan sampai Lebaran tahun depan," tutur Budi.
Selain pergerakan harga, dirinya juga memastikan stabilitas pasokan bahan pangan tetap terjaga. Menurut Budi, hal tersebut juga telah ia pastikan sejak di tataran pusat.
Dalam hal ini, dirinya juga terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak dan stakeholder penyedia bahan pangan. Baik di tingkat produsen maupun distributor.
Baca Juga : Daftar Tol yang Terapkan Diskon 10 Persen saat Libur Nataru
"Pasokan semua lancar, untuk Minyakita kami terus berkoordinasi dengan pemda (pemerintah daerah). Lalu di tingkat distributor dan produsen, kami juga menjamin pasokan lancar. Kami juga ketemu dengan distributor dan dewan minyak sawit. Jadi selama nataru pasokan akan lancar," tuturnya.
Stabilitas harga bahan dan ketersediaan bahan pangan juga ia pastikan dari tingkat daya beli masyarakat. Dari pantauannya, di Kota Malang tidak terjadi lonjakan pembeli. Selain itu, daya beli masyarakat terbilang meningkat.
"Dan tidak ada lonjakan pembeli. Malah pembeli sedikit menungkat. Karena pasokan tetap ada. Untuk daya beli, beberapa kami tamya, ada beberapa yang meningkat, tapi mendekati nataru pembeli menjngkat," pungkas Budi.