JATIMTIMES - Usai melaksanakan ibadah Salat Jumat, tepatnya pada 26 Februari 2021, menjadi hari bersejarah bagi HM. Sanusi. Hari itu, suami Hj Anis Zaidah Sanusi tersebut menyampaikan ikrar janjinya untuk memimpin Kabupaten Malang pada periode lima tahun. Agenda sakral tersebut berlangsung di Gedung Grahadi, Surabaya.
Prosesi pelantikan tersebut turut diiringi doa dari keluarganya. Sosok yang karib disapa Abah Sanusi ini secara sah menjadi pemimpin Kabupaten Malang setelah memenangkan suara rakyat pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
Baca Juga : Bapenda Kota Malang Sukses Raih WBBM, Bukti Komitmen Berikan Pelayanan Terbaik
Usai dilantik sebagai bupati Malang, Abah Sanusi bergerak cepat merealisasikan janji kampanye yang ia sampaikan kepada masyarakat. Pada 100 hari kerja, Abah Sanusi terbilang berhasil dalam merealisasikan sederet program sesuai janji yang ia sampaikan.
Beberapa program yang ia canangkan waktu itu ditujukan untuk mewujudkan Malang Makmur. Sasarannya terdiri mulai dari sektor infrastruktur, pelayanan publik, hingga percepatan ekonomi yang ia kerjakan pada awal kepemimpinannya.
Saat itu, langkah yang dilakukan Abah Sanusi dimulai pada penataan birokrasi. Tujuannya untuk memastikan layanan publik berjalan lancar dan sesuai keinginan masyarakat.
Gayung bersambut. Upaya yang dilakukan Abah Sanusi kala itu menjadi langkah strategis, termasuk dalam mewujudkan percepatan pergerakan roda ekonomi masyarakat. Terlebih pada awal era kepemimpinannya bisa disebut menjadi waktu yang sangat berat, terutama bagi masyarakat untuk bangkit pasca-pandemi covid-19.
"Penataan birokrasi menjadi yang pertama, agar pelayanan publik ini cepat dan mudah. Terutama pada sektor perizinan. Kemudian sektor infrastruktur. Utamanya jalan rusak dibenahi untuk memudahkan semua akses masyarakat,” kata Abah Sanusi kepada awak media saat dikonfirmasi tepat pada 100 hari kerja pasca-pelantikan sebagai bupati.
Capaian penataan birokrasi terkait pelayanan publik tersebut salah satunya diwujudkan melalui Mal Pelayanan Publik yang semakin mudah diakses oleh masyarakat. Pada era kepemimpinan Abah Sanusi, Mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) yang ditujukan untuk bisa diakses masyarakat di setiap kecamatan juga turut diperbanyak sehingga masyarakat juga semakin dimudahkan.
"Melalui inovasi ini, masyarakat semakin mudah dalam mengurus administrasi kependudukan secara mandiri, cepat dan tepat," ujarnya.
Abah Sanusi menyebut, upaya yang ia lakukan tersebut juga ditujukan untuk memutus serangkaian birokrasi sebelumnya yang terkadang justru dinilai memperlambat. Tidak hanya itu. Langkah yang diinisiasi Abah Sanusi tersebut juga dapat memudahkan masyarakat untuk bisa mengakses dokumen kependudukan tanpa harus menempuh jarak yang jauh ke pusat pelayanan.
"Hasilnya, karena inovasi ini menjadikan masyarakat lebih tertib administrasi kependudukan," ujarnya.
Kerja keras selama 100 hari kerja pertama Abah Sanusi sebagai Bupati Malang juga turut diwujudkan melalui terealisasinya tiga proyek besar di Kabupaten Malang. Salah satunya ditandai dengan masuknya investor dari Prancis yang membangun pabrik pengelolaan ragi.
Capaian lainnya adalah berdirinya hotel bintang 4 di kawasan Kabupaten Malang. Tentunya dengan berdirinya hotel dengan fasilitas mewah tersebut akan turut memberikan dampak panjang dalam akses perekonomian hingga wisata di Kabupaten Malang.
Sementara proyek selanjutnya yang juga tak kalah besar adalah kelanjutan pembangunan jalan tol hingga peningkatan status jalan di Kabupaten Malang. Status jalan mantap Kabupaten Malang saat ini telah terealisasi sekitar 80 persen.
"Keberadaan para investor ini tentunya menjadi nafas segar baru bagi masyarakat untuk kembali memutar roda perekonomian serta menjadi sarana bagi serapan tenaga kerja," tuturnya.
Bergeser pada upaya mewujudkan ekonomi mandiri di masyarakat, Abah Sanusi juga mencanangkan program One Village One Product hingga One Village One Destination. Hasilnya, melalui program tersebut mampu mendorong masyarakat maupun pemerintah desa di Kabupaten Malang, agar lebih mandiri dari segi ekonomi. Terutama di dalam memanfaatkan lingkungan hidup maupun sosial yang ada di sekitar desa.
"Masyarakat juga terus didorong untuk meningkatkan komoditas dalam berbagai sektor hortikultura dan pertanian yang memang mendominasi aktivitas masyarakat di Kabupaten Malang," imbuhnya.
Berkat program yang dicanangkan Abah Sanusi, produk pertanian masyarakat Kabupaten Malang semakin bervariasi. Yakni mulai dari alpukat pameling, padi, hingga pisang yang menjadi komoditi paling banyak dicari di Kabupaten Malang.
"Bahkan hingga saat ini juga masih banyak lagi hasil pertanian yang dilirik untuk diekspor ke berbagai penjuru dunia," ujarnya.
Beranjak pada sektor pendidikan, Abah Sanusi juga turut menaruh harapan besar terwujudnya sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi. Oleh karenanya, berbagai kebijakan telah ia keluarkan untuk mencapai mimpi tersebut.
Baca Juga : Nilai Transaksi Ekonomi Kelompok Tani Hutan di Jatim Tertinggi Nasional
Salah satu kebijakan yang diterapkan pada kepemimpinan Abah Sanusi ialah tidak membebankan biaya pendidikan pada jenjang sekolah SD dan SMP. "Selain itu, pemerintah (Kabupaten Malang) juga memastikan kesejahteraan pengajar, baik guru sekolah hingga guru ngaji yang telah diberikan insentif tambahan," katanya.
Abah Sanusi, yang merupakan mantan guru, juga meyakini, perhatian khusus melalui penyaluran insentif kepada guru tersebut menjadi suplemen penting dalam mendukung pendidikan yang makmur di Kabupaten Malang.
"Perhatian khusus juga ditunjukkan pada akses kesehatan yang memihak kepada masyarakat. Selain memastikan pengobatan gratis, pemerintah juga terus berupaya menambah fasilitas kesehatan yang belum ada untuk bisa dilengkapi," imbuhnya.
Salah satu penambahan fasilitas kesehatan tersebut adalah dengan pembangunan rumah sakit khusus jantung. "Sumber daya manusia di bidang kesehatan yang mengampu di dalamnya juga turut disiapkan untuk meningkatkan layanan yang optimal," ucapnya.
Sektor pariwisata di Kabupaten Malang juga tak luput dari perhatian Abah Sanusi. Perhatian tersebut ditujukan untuk mempertahankan sebutan Kabupaten Malang yang memang dikenal sebagai surga bagi para pelancong.
"Pada setiap tahunnya ada jutaan wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang datang untuk menikmati langsung keindahan alam yang dimiliki Kabupaten Malang," ungkap Abah Sanusi.
Potensi di sektor pariwisata inilah yang terus dioptimalkan untuk bisa menyerap manfaat perputaran ekonomi, tanpa terkecuali bagi masyarakat yang tinggal di sekitar potensi wisata. Upaya tersebut di antaranya direalisasikan Abah Sanusi melalui perbaikan jalan yang dapat memudahkan akses bagi para wisatawan.
Pelan tapi pasti, pembangunan infrastruktur di era Abah Sanusi terbilang sudah berjalan sangat maksimal meski hanya dalam tiga tahun kepemimpinan. "Akses menuju destinasi wisata seperti pantai hingga pegunungan yang sebelumnya kurang memadai telah diperbaiki," imbuhnya.
Atas inisiasi dan program maupun inovasi yang tak ada hentinya itulah, Kabupaten Malang selama tiga tahun kepemimpinan Abah Sanusi diganjar beragam penghargaan. Yakni meliputi berbagai penghargaan bergengsi mulai dari tingkat nasional dan bahkan hingga internasional.
Tercatat, sedikitnya ada 135 penghargaan yang berhasil diraih Kabupaten Malang pada periode April 2021 hingga 9 September 2024. Jumlah penghargaan ini masih sangat mungkin bakal bertambah banyak mengingat sederet kegiatan juga telah dituntaskan Abah Sanusi meski dalam jangka waktu yang terbilang sangat singkat.
Capaian sederet penghargaan tersebut menunjukkan keberhasilan Abah Sanusi dalam membangun Bumi Arema kendati hanya dalam kurun waktu tiga tahun. "Penghargaan yang diraih Kabupaten Malang ini tak lepas dari peran masyarakat," tuturnya.
Beberapa contoh penghargaan bergengsi yang diraih Kabupaten Malang selama masa kepemimpinan Abah Sanusi di antaranya Opini WTP yang diberikan BPK; Nirwasita Tantra dari Menteri Lingkungan Hidup; Top of The Top BUMD dari TOP BUMD Award; Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Kategori Utama dan Kabupaten Layak Anak Kategori Madya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Selain itu, Kabupaten Malang dinobatkan sebagai Top 30 dalam Kompetensi Inovasi Pelayanan Publik (Kovanlik) Jawa Timur dari Menteri PANRB. Kemudian penghargaan sebagai Desa Wisata Inspiratif Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, juga berhasil diraih pada kepemimpinan Abah Sanusi.
Sementara beberapa penghargaan bergengsi lainnya yang diraih Kabupaten Malang ditandai dengan masuk sebagai Top 99 Inovasi yang diberikan KemenPAN-RB; Smart City dari Menkominfo; hingga Innovative Government Award (IGA) dari Kemendagri.
"Beragam penghargaan yang telah diraih pada periode sebelumnya akan terus ditingkatkan. Sehingga bisa semakin mewujudkan Malang Makmur Berkelanjutan," pungkas Abah Sanusi yang kembali ditetapkan sebagai bupati Malang terpilih pada Pilkada serentak 2024.