free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Nenek Asal Ngancar Ditemukan Meninggal di Tepi Sungai Blitar, Tiga Hari Tak Pulang

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Nurlayla Ratri

10 - Dec - 2024, 18:00

Placeholder
Petugas mengevakuasi jenazah Kasiyem yang ditemukan di tepi sungai lahar Desa Sumbersari, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.

JATIMTIMES - Seorang nenek berusia 76 tahun asal Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, ditemukan meninggal dunia di tepi sungai lahar Desa Sumbersari, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Selasa (10/12/2024) siang. Penemuan ini mengakhiri pencarian selama tiga hari setelah korban dilaporkan tidak pulang ke rumah.

Kasubsi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar, menjelaskan bahwa korban bernama Kasiyem, seorang petani asal Desa Bedali, Kecamatan Ngancar. "Korban ditemukan pertama kali oleh warga sekitar yang kebetulan melintas di tepi sungai. Penemuan ini langsung dilaporkan ke Polsek Nglegok," ujarnya.

Baca Juga : Miris! Siswa SD di Jombang Belajar di Kelas yang Hampir Ambruk

Menurut Samsul, jenazah Kasiyem ditemukan dalam kondisi tergeletak di pinggir sungai lahar. Tim kepolisian bersama petugas medis segera datang ke lokasi setelah menerima laporan. “Dari hasil pemeriksaan petugas, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” jelas Samsul.

Keterangan keluarga turut memperjelas kronologi hilangnya Kasiyem. Disebutkan bahwa korban telah mengalami demensia atau pikun selama beberapa waktu terakhir. Diduga, korban tersesat saat berjalan seorang diri hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. “Keterangan keluarga menyebut korban memang sering keluar rumah tanpa arah karena penyakit yang dideritanya,” tambah Samsul.

Lokasi penemuan jenazah di tepi sungai lahar cukup sepi dan jarang dilewati warga. Hal ini diduga menjadi salah satu alasan mengapa korban baru ditemukan setelah tiga hari. Warga setempat yang menemukan jasad Kasiyem awalnya merasa curiga ketika melihat sosok tergeletak di pinggir aliran sungai yang sedang kering. Setelah memastikan kondisi korban, warga segera menghubungi aparat setempat.

Setelah proses pemeriksaan dan visum dilakukan, jenazah korban segera dibawa pulang ke rumah duka di Desa Bedali, Kecamatan Ngancar, Kediri. Pihak keluarga tampak terpukul atas kejadian ini, namun menerima kenyataan bahwa Kasiyem telah berpulang.

Iptu Samsul menambahkan bahwa kasus ini dipastikan murni kecelakaan akibat kondisi korban yang pikun. "Dari hasil olah TKP dan visum luar, tidak ada tanda-tanda kekerasan atau indikasi tindak pidana. Kami memastikan bahwa ini adalah kejadian murni," tegasnya.

Baca Juga : Baznas Kota Blitar Perkuat Komitmen Optimalisasi ZIS untuk Pengentasan Kemiskinan Ekstrem 2025

Kepergian Kasiyem menjadi pengingat bagi keluarga yang memiliki anggota lanjut usia dengan penyakit serupa agar lebih memperhatikan keselamatan mereka. "Kami imbau keluarga untuk lebih waspada jika ada anggota yang memiliki riwayat pikun atau demensia. Sebisa mungkin selalu ditemani atau diawasi agar tidak tersesat seperti kasus ini," pungkas Samsul.

Hingga sore hari, proses pemakaman Kasiyem berjalan dengan lancar dan dihadiri keluarga serta tetangga sekitar. Kejadian ini juga menjadi perbincangan warga desa yang merasa prihatin sekaligus waspada akan kondisi serupa di lingkungan mereka.

Penemuan jasad di tepi sungai yang sunyi menegaskan perlunya perhatian lebih terhadap lansia, terutama yang menderita demensia. Kejadian tragis ini diharapkan menjadi pembelajaran berharga agar insiden serupa tak terulang di kemudian hari.


Topik

Peristiwa Ngancar Blitar lansia hanyut



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Nurlayla Ratri