JATIMTIMES - Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim) mencatat, pada tahun 2024, status pembangunan manusia Jatim masih berkategori “tinggi”. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jatim pada 2024 mencapai 75,35 poin.
Selama 2023-2024, seluruh wilayah di Jatim mengalami peningkatan status pembangunan manusia. Kabupaten Lumajang tercatat sebagai wilayah dengan peningkatan status IPM dari “sedang” ke “tinggi”.
Baca Juga : Pemprov Jatim Bergerak Cepat, Tinjau dan Bantu Korban Banjir di Binangun Blitar
BPS menjelaskan, wilayah dengan status pembangunan manusia “tinggi” (70 ≤ IPM < 80) menjadi sebanyak 28, berstatus “sedang” (60 ≤ IPM < 70) sebanyak 3, dan tidak ada wilayah berstatus “rendah” (IPM < 60).
Sementara itu, Kota Surabaya, Kota Malang, Kota Madiun, Sidoarjo, Kota Kediri, Kota Mojokerto, dan Kota Blitar menjadi wilayah dengan status capaian pembangunan manusia yang “sangat tinggi” (IPM ≥ 80).
"Pada tahun 2024, pertumbuhan IPM tertinggi dicapai oleh Kabupaten Lumajang dengan angka 1,36 persen, sedangkan pertumbuhan terendah tercatat di Kabupaten Mojokerto sebesar 0,6 persen," tulis BPS Jatim dalam laporan terbarunya, dikutip Rabu (4/12/2024).
Pada tahun 2024, 16 kabupaten/kota mengalami pertumbuhan IPM yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan selama periode 2020—2023. Sedangkan sisanya, 22 kabupaten/kota lainnya mengalami pertumbuhan IPM yang lebih rendah.
Sementara itu, IPM tertinggi Jatim tercatat di Kota Surabaya sebesar 84,69 poin. Sedangkan IPM terendah tercatat di Kabupaten Sampang dengan capaian hanya 66,72 poin.
"Pada tahun 2024, Kota Surabaya tercatat memiliki umur harapan hidup saat lahir (UHH) tertinggi, yaitu sebesar 76,02 tahun. Sedangkan UHH terendah masih tercatat di Kabupaten Bondowoso sebesar 73,31 tahun," jelas BPS.
Walaupun demikian capaian UHH tahun 2024 mengalami peningkatan sebesar 0,12 tahun dari tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut mengindikasikan bahwa pembangunan kesehatan di Kabupaten Bondowoso semakin membaik.
Baca Juga : Pengurus NGG Jatim Resmi Dilantik, Siap Berkontribusi untuk Kemajuan Jawa Timur
Lebih lanjut, Kota Malang mempunyai harapan lama sekolah (HLS) tertinggi sebesar 15,79 tahun, dan terendah tercatat di Kabupaten Bangkalan sebesar 11,98 tahun. Adapun rata-rata lama sekolah (RLS) tertinggi tercatat di Kota Madiun sebesar 12,11 tahun dan yang terendah masih dipegang Kabupaten Sampang dengan RLS sebesar 5,08 tahun.
Sedangkan pengeluaran per kapita yang disesuaikan tahun 2024 tertinggi tercatat di Kota Surabaya sebesar Rp 19,66 juta. Diikuti Kota Malang, Kota Madiun dan Kabupaten Sidoarjo masing-masing sebesar Rp 17,79 juta, Rp 17,52 juta dan Rp 15,71 juta. Sementara itu, pengeluaran perkapita yang disesuaikan terendah tercatat di Kabupaten Sampang sebesar Rp 9,78 juta.
"Pada tahun 2020 sampai 2024, IPM Kota Surabaya di atas 80, sehingga Kota Surabaya merupakan daerah dengan IPM sangat tinggi. Daerah dengan IPM sangat tinggi, peningkatan IPM-nya lebih lambat. Demikian hal-nya Kota Surabaya dengan pertumbuhan IPM 0,58 persen per tahun," jelas BPS.