JATIMTIMES - Visi untuk terus memajukan pariwisata Kota Batu menjadi isu yang banyak disinggung Paslon Pilkada. Salah satunya Paslon Krisdayanti-Kresna Dewanata Phrosakh (KriDa) yang membawa gagasan Batu Mendunia. Paslon dari PDIP dan NasDem itu menekankan dukungan ruang nyaman terbuka yang layak ada di kota wisata.
Menjadikan Kota Batu Mendunia jadi salah satu komitmen dari paslon nomor urut 3 itu jika terpilih menjadi orang nomor 1 di Kota Batu. Dalam berbagai upayanya Paslon KriDa berkeinginan akan membuat alun-alun di 3 kecamatan yakni Junrejo, Batu, dan Bumiaji. Selain itu juga membuat taman tematik ramah warga di 24 desa/kelurahan se-Kota Batu.
Baca Juga : Gerakan Rakyat Anti Korupsi: Rindu Pemimpin yang Bersih dan Jujur di Kota Malang
Cawawali Kota Batu Kresna Dewanata Phrosakh alias Dewa menyatakan, gagasan tersebut sebagai wujud peremajaan atau penyegaran, agar wisatawan tidak hanya berkunjung ke jantung kota. Namun, wisatawan juga bisa mengenal lebih jauh tentang beberapa sisi Kota Batu.
Ia mengatakan, nantinya 3 alun-alun dan 24 taman tematik ramah warga itu memiliki konsep yang disebut dengan istilah"Liveable, Loveable, Aesthetic City". Masing-masing dari alun-alun maupun taman tematik ramah warga itu, lanjut Dewa, memiliki tema, desain, fasilitas, hingga keunggulan yang berbeda.
"Liveable adalah sebuah konsep perencanaan kota yang bertujuan untuk menciptakan ruang yang nyaman untuk dihuni. Lovable artinya menyenangkan untuk dijalani, Aaesthetic berarti memiliki nilai estetika yang menarik, baik bagi warganya maupun pengunjung," jelas Dewa, Jumat (22/11/2024).
Dewa berujar, konsep ini dianggap relevan dengan trend perencanaan kota masa kini yang menekankan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan kualitas hidup. Hal yang serupa juga akan berlaku di masing-masing alun-alun.
"Ya kalau untuk alun-alun nanti ada tema sendiri, seperti Alun-Alun 'Harmony in Nature', Alun-Alun 'Art and Culture Walk', Alun-Alun 'Community Hub'. Semuanya memiliki tingkatan yang berbeda. Tentunya akan menggabungkan konsep alam dan konsep modern, hingga seni dan budaya. Kemudian untuk fasilitas ya pastinya akan kami maksimalkan, agar wisatawan maupun seluruh masyarakat Kota Batu khususnya, bisa merasa nyaman," tegasnya.
Sementara untuk konsep 24 taman tematik di Kota Batu, nantinya akan tetap memiliki keterhubungan tema. Namun, tetap mempertahankan karakter unik masing-masing. Diantaranya ada Taman 'Inspirasi Alam', Taman 'Kearifan Lokal', Taman 'Cerdas Sehat', Taman 'Jejak Tradisi', dan lainnya.
Baca Juga : Harga Emas Antam 23 November Naik Gila-gilaan, Kini Dibanderol Rp 1.541.000 Per Gram
"Taman-taman didesain untuk menghubungkan warga dengan aspek pendidikan, kesehatan, perlindungan anak, dan budaya, serta memiliki karakteristik berbeda yang mencerminkan setiap wilayahnya," tutur Dewa.
Masing-masing taman ini memiliki fokus unik, mulai dari aspek pendidikan, kesehatan, perlindungan anak, hingga budaya. Namun secara keseluruhan tetap terhubung dalam tujuan bersama untuk meningkatkan kualitas hidup dan menumbuhkan kesadaran terhadap kesehatan, budaya, dan lingkungan.
Pihaknya juga berjanji akan melakukan penataan soal parkir di setiap taman dengan menghilangkan layanan parkir mobil dan hanya menyediakan parkir roda dua. Keberadaan akses pejalan kaki dijadikan pendekatan efektif untuk membuat taman lebih eksklusif bagi warga lokal. Ia menginginkan konsep ramah lingkungan, mengurangi kepadatan dan polusi, dan memprioritaskan warga sekitar.
"Model ini tentu saja sangat memungkinkan untuk diterapkan di Kota Batu dan sangat sesuai dengan konsep taman ramah warga," pungkasnya.