JATIMTIMES - Kota Malang merupakan potret spektrum keberagaman berbagai manusia dengan latar belakang suku, ras, agama, sosial dan budaya yang beragam. Baik perantau yang berjuang untuk mencari nafkah, maupun bagi mahasiswa yang akhirnya memutuskan untuk menetap di Kota Malang.
Mewujudkan komitmen Kota Malang sebagai kota pendidikan, gerakan anti korupsi (Gerak) menilai bahwa Kota Malang membutuhkan pemimpin yang mampu mengakomodir aspirasi setiap penduduknya. Termasuk bagi pendatang yang memilih untuk berkehidupan sehari-hari di Kota Malang.
Baca Juga : Lirik Lagu 'number one girl' – Rose BLACKPINK Lengkap dengan Terjemahannya
"Atas kesadaran tersebut maka kami telah himpun sebuah Gerakan, yaitu Gerakan Rakyat Anti Korupsi (GERAK). Yang mana gerakan ini dilatarbelakangi kerinduan dan harapan akan kepemimpinan yang bersih dan jujur di Kota Malang," ujar Koordinator Relawan Gerak, Muhammad Andika Rizqi Fauzi.
Rizqi mengatakan, komitmen tersebut juga telah dilakukan dengan turut berpartisipasi aktif dalam mengawal penyelenggaraan Pilkada di Kota Malang. Menurutnya, saat ini sudah ada sebanyak 570 relawan dari berbagai unsur yang tergabung dalam Gerak.
"Baik mahasiswa, aktivis lokal, pejuang UMKM, serta pegiat seni budaya yang tersebar disetiap yang ada di Kota Malang. Kegiatan kami adalah sosialisasi dan edukasi akan pemerintahan yang bersih dan jujur untuk masa depan Kota Malang," jelasnya.
Ia mengatakan, sosialisasi dan edukasi tersebut dilakukan dari pintu ke pintu kepada masyarakat se Kota Malang. Menurutnya, sampai saat ini sudah ada sebanyak 75 ribu rumah warga yang ia datangi untuk bersosialisasi.
"Tentu itu angka yang belum cukup besar bila dibanding jumlah seluruh warga Kota Malang," imbuhnya.
Untuk itulah dirinya berharap bahwa langkah edukasi ini bisa menjadi awal dan menjadi getok tular di tengah masyarakat. Hingga selanjutnya, dapat menjadi pertimbangan bagi masyarakat untuk turut mensukseskan Pilkada dengan datang ke TPS dan menyalurkan hak suaranya.
Baca Juga : Buat Para Jomblo, Amalkan Doa Ini untuk Mendapatkan Istri dan Keturunan yang Saleh
"Kemudian menjadi pertimbangan bagi masyarakat untuk berbondong-bondong ke TPS pada tanggal 27 Nopember 2024, dalam memilih Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kota Malang kedepan," tuturnya.
Namun dirinya juga berharap agar kesadaran yang sudah dibangun tersebut tidak hanya berhenti di gelaran Pilkada ini saja. Namun juga harus dapat menjadi gerakan kolektif yang turut memperbesar kepedulian terhadap penyelenggaraan pemerintah yang jujur dan bersih.
"Serta pengawalan pemerintahan yang bersih, jujur dan jauh dari laten korupsi. Demikian rilis ini dibuat atas perhatiannya," pungkasnya.