JATIMTIMES - Awal tahun 2025 ini dimulai dengan suka cita oleh Riyono, anggota Komisi IV DPR RI. Dia menggelar reog di Desa Jambangan, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan.
“Reog adalah budaya lokal yang sudah mendunia, diakui 3 desember 2024 oleh UNESCO sebagai budaya tak benda. Reog memiliki nilai internasional yang setara dengan berbagai budaya kelas dunia” papar pria yang terpilih lewat Dapil Jatim VII ini, Rabu (1/1).
Baca Juga : Tiket Kereta Api Februari 2025 Sudah Bisa Dipesan, Yuk Rencanakan Perjalananmu!
Catatan sejarah reog Ponorogo dipercaya sudah ada sejak era Kerajaan Kediri pada abad ke-9 Masehi. Kesenian ini berasal dari wilayah Wengker, tempat berdirinya Kerajaan Bantaraangin.
Reog Ponorogo juga tercatat dalam prasasti Kerajaan Kanjuruhan pada tahun 760 Masehi dan prasasti Kerajaan Kediri pada tahun 1045 Masehi. Reog Ponorogo awalnya bernama “barongan” dan dibawa oleh Ki Ageng Suryongalam dari Bali.
Dalam rangka melestarikan budaya reog menyelenggarakan pagelaran seni reog Ponorogo dari Desa Giripurno yang merupakan paguyupan para pekerja seni reog. Acara di selenggarakan di Joglo Kantor Komunikasi dan Informasi Semar Magetan.
“Budaya Indonesia kaya akan nilai dan hikmah yang luar biasa, reog sebagai seni olah jiwa dan raga. Keindahan dadap merak melambangkan bahwa hidup berwarna - warni dan harus dijalani dengan berani seperti singo barongnya. Gerak langkah reog menjadikan kita semua harus kuat menghadapi berbagai cobaan hidup, itulah sebagain kecil makna reog,” kata Riyono Caping, sapaan akrabnya.
Baca Juga : Membaca Peruntungan Shio 2025 sebagai Tahun Ular Kayu
Pagelaran seni reog dihadiri oleh kurang lebih 1.500 orang yang ikut menyaksikan. Mereka menikmati hiburan reog dengan berbagai variasi tarian serta atraksi para pekerja seni.
“Kita harus pertahankan budaya asli daerah, jangan tergerus oleh budaya barat yang minim nilai dan sering merusak jatidiri anak muda era sekarang. Kita ajak mereka dengan menampilkan dalam berbagai event resmi dan hiburan rakyat,” imbuh Riyono.