JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berkomitmen untuk melakukan pemutakhiran data sebagai dasar menentukan kebijakan dalam meningkatkan pelayanan publik. Hal tersebut salah satunya ditunjukkan dalam launching Geoportal, Forum Koordinasi Kerja Produsen Data dan Wali Data serta Rakortek Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan yang digelar pada Rabu (20/11/2024) siang.
Geoportal adalah platform atau aplikasi berbasis web yang menyediakan akses ke data, layanan, dan sumber daya geospasial dari berbagai sumber. Launching tersebut dimaksudkan untuk menyelaraskan dan memberi pemahaman kepada seluruh jajaran perangkat daerah.
Baca Juga : Ujung Tombak Tanggulangi Bencana di Kota Malang, BPBD Maksimalkan Sosialisasi hingga Siaga 24 Jam
"Geoportal sendiri seperti (basis) data, namun data dalam bentuk peta. Contohnya, peta kemiskinan, itu bisa melihat, angka kemiskinan di Kota Malang itu yang banyak di mana sih. Sehingga intervensinya banyak di sana," ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang Dwi Rahayu, Rabu (20/11/2024).
Pengaplikasian Geoportal itu nantinya juga akan diselaraskan dengan platfom penyedia informasi yang telah dimiliki oleh Pemkot Malang. Salah satunya seperti pendataan kesejahteraan sosial Kota Malang atau yang lebih sering disebut PDKTSAM.
"Untuk memudahkan perencanaan, seperti PDKTSAM Reborn. Nah PDKTSAM bagian dari Geoportal. Tapi kalau PDKTSAM, itu soal kemiskinan, dan data kemiskinan supaya Kota Malang punya data kemiskinan yang valid," jelas Dwi.
Dwi mengatakan, data yang telah ada PDKTSAM itu lah yang salah satunya harus turut dimasukkan ke dalam Geoportal. Selain berkaitan dengan data kemiskinan, data lain yang juga turut dimasukkan adalah data musrenbang, pokir dan data lainnya.
"Sehingga sebarannya ke mana saja bisa nampak. Termasuk peta pertumbuhan ekonomi. Karena juga berfungsi bagi pihak swasta untuk menentukan di mana letak atau lokasi untuk melakukan investasi," tutur Dwi.
Sementara saat ini, Bappeda Kota Malang masih terus melakukan persiapan. Salah satunya dengan menyosialisasikan kepada seluruh perangkat daerah agar bisa segera memasukan datanya ke basis data Geoportal.
"Yang perlu dipersiapkan adalah input data, terutama dari perangkat daerah yang belum memasukkan. Sampai saat ini baru ada 14 perangkat daerah yang sudah memasukkan, yang diinputkan ada 107 data," jelas Dwi.
Baca Juga : Wamendes PDT RI Soroti Pengelolaan Dana Desa: Tidak Boleh Lagi Ada Kasus Korupsi Dana Desa
Dirinya pun berharap agar seluruh perangkat daerah dapat memahami terkait hal tersebut. Apalagi, menurut dia, hal itu juga menjadi arahan langsung dari sekretaris daerah (sekda) Kota Malang. Sehingga, seluruh perangkat daerah bisa segera memasok data di Geoportal ini.
"Diharapkan, seperti arahan sekda bahwa seluruh perangkat daerah seharusnya bisa memasok data di geoportal ini. Waktu bimtek, sudah ada calon pelaku operator yang akan memasukkan ke geospasial melalui Bappeda," kata Dwi.
Dengan di-launching-nya Geoportal ini, Pemkot Malang berharap agar seluruh kebijakan dan program yang dirancang bisa lebih tepat sasaran. Selain itu, agar pembangunan yang dilakukan di Kota Malang dapat berlangsung lebih merata.
"Diharapkan, satu memang pelayanan tepat sasaran, pembangunan lebih merata. Lalu kita memenuhi Perpres 27 tahun 2014 bahwa kita harus masuk di simpul jaringan," pungkas Dwi.