JATIMTIMES - Pelaksana tugas (Plt) Bupati Malang bakal mendirikan Kios Pangan di setiap kecamatan. Realisasinya bakal dilakukan secara bertahap pada 2025 dan membutuhkan anggaran sekitar Rp 1 miliar.
"Kalau ini (Kios Pangan) bisa dilakukan di setiap kecamatan, kan luar biasa. Artinya kita bisa memutus mata rantai yang panjang," ungkap Didik kepada JatimTIMES.
Baca Juga : Program Darurat PBG-SLF Sukses, Sosialisasi Digencarkan Cipta Karya DPUPRPKP Kota Malang
Sebagaimana diberitakan, Didik beserta sejumlah pihak dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang telah melaunching Kios Pangan yang berlokasi di Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Selasa (12/11/2024).
"Kios pangan yang dilaunching baru kali ini yang pertama dan akan dijadikan sebagai pilot project," ungkap Didik.
Kios Pangan yang ada di Kecamatan Tajinan itulah, diakui Didik, yang akan dimasifkan ke seluruh kecamatan di Kabupaten Malang. Artinya, di tahun 2025 Kios Pangan akan mulai direalisasikan di 32 titik atau kecamatan lain yang ada di Kabupaten Malang.
"Secara umum, Kios Pangan ini hampir sama dengan kios pada umumnya. Hanya saja ini milik pemerintah, difasilitasi oleh kita (Pemkab Malang)," ujarnya.
Lebih lanjut, didirikannya Kios Pangan di setiap kecamatan tersebut dalam rangka mewujudkan empat tujuan utama. Yakni meliputi memfasilitasi penyediaan dan penyaluran pangan dari produsen kepada Kios Pangan maupun masyarakat umum; memutus mata rantai distribusi, sehingga harga di tingkat konsumen tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) dari Pemerintah.
Kemudian meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pangan pokok dengan harga wajar dan berkualitas; dan menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok, baik di tingkat produsen maupun konsumen.
"Petani bisa setor ke sini, bisa dibeli oleh stokis di Kios Pangan. Kemudian dari stokis bisa disampaikan kepada pengecer. Sehingga nanti ruang antaranya (distribusi) akan berkurang, lebih efisien dan efektif," beber Didik.
Dikonfirmasi terpisah, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Malang Mahila Surya Dewi menyebut, pendanaan dalam intervensi bantuan transport dari produsen ke konsumen pada Kios Pangan Stokis Karya Mandiri Sejahtera di Kecamatan Tajinan, bersumber dari Corporate Social Responsibility (CSR) Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang.
Baca Juga : Lebih Dekat dengan Pelanggan Prioritas, PLN UP3 Malang Gelar Customer Intimacy
"Sedangkan anggaran intervensi Kios Pangan Tahun Anggaran 2025 sudah kami ajukan dalam APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)," ujar Mahila.
Pada hitungan awal, dijabarkan Mahila, untuk menunjang keberadaan Kios Pangan di setiap kecamatan tersebut membutuhkan anggaran sekitar Rp 99 juta. Rinciannya, dalam sebulan akan disupport untuk mengisi Kios Pangan sebanyak dua kali.
"Sehingga kalau secara hitungan kasar, Rp 1,5 juta x 33 kecamatan kemudian dikalikan 2 kali hasilnya Rp 99 juta per bulan," beber Mahila.
Sekedar informasi, ada 11 komoditi yang tersedia pada Kios Pangan di Kecamatan Tajinan yang kini dijadikan pilot project. Yakni meliputi beras, gula, garam, bawang merah, bawang putih, telur, minyak goreng, tepung terigu, daging ayam, cabai merah besar, hingga cabai rawit.
Rencananya, Kios Pangan akan disupport Pemkab Malang dari APBD setidaknya selama satu tahun. Sehingga jika dikalkulasikan anggaran yang dibutuhkan untuk merealisasikan Kios Pangan di setiap kecamatan mencapai Rp 1 miliar.
"Sebulan Rp 99 juta, jika dikalikan 12 bulan berarti anggaran yang dibutuhkan Rp 1.188.000.000," pungkas Mahila.