free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama

Anak Nabi yang Memilih Jalan Kesesatan Diganjar Masuk Neraka 

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

21 - Oct - 2024, 10:57

Placeholder
Ilustrasi (pixabay)

JATIMTIMES - Nabi merupakan sosok manusia mulia yang dipilih Allah SWT. Meski memiliki sikap dan keimanan yang menjadi tauladan, namun ternyata tak semua anak keturunan Nabi memiliki sikap dan mengikuti jejak sang ayah mereka yang gencar berdakwah menyebarluaskan Islam.

Anak nabi ini memilih jalan yang berbeda dengan sang ayah, hingga ia pun akhirnya masuk kedalam neraka. Salah satu anak nabi yang dibahas ini adalah Kan'an. Kan'an merupakan sosok anak dari Nabi Nuh AS. Kan'an memilih jalan kekafiran. 

Baca Juga : Viral Pohon Tumbang di Singosari Malang Timpa Pemotor, Dua Korban Alami Luka-luka

Dalam buku Memang Untuk Dibaca: 100 Kisah Islami Inspiratif Pembangun Jiwa tulisan Rian Hidayat, sosok Kan'an begitu berbeda dengan saudara-saudara lainnya yang memiliki keimanan dan mengambil jalan sesuai dengan Nabi Nuh AS.

Meski Nuh seorang Nabi, namun ia tak bisa memaksakan kehendak atau hidayah kepada sang anak. Al-Qur'an dengan jelas menggambarkan bahwa setiap manusia dewasa bertanggung jawab atas pilihan keimanannya sendiri.

Satu waktu, Allah SWT memberikan seruan kepada Nuh untuk membuat sebuah bahtera. Bahtera ini dibuat untuk menyelamatkan umat Islam yang beriman dari bencana banjir. Hal ini menjadi pertanda akan datangnya azab berupa bencana banjir besar untuk kaum kafir.

Dan ketika bencana banjir mulai datang, Kan'an masih belum mendapat hidayah untuk kembali ke jalan Allah SWT. Sosok Kan'an bahkan masih tetap dengan pendiriannya, dimana ia tetap memilih jalan kekafiran meskipun bencana banjir sudah dekat.

Kan'an menolak untuk menaiki bahtera dan ia kemudian memilih untuk menaiki gunung. Dengan menaiki gunung, ia mengira akan menyelamatkan dirinya dari bencana banjir yang datang. 

Usaha Kan'an pun sia-sia. Allah SWT dengan kuasanya terus meninggikan banjir sampai setinggi gunung. Nabi Nuh pun tetap berusaha untuk memanggil Kan'an untuk menaiki bahtera. 

Baca Juga : Paslon Salaf Siapkan Beasiswa, Turut Gandeng Perusahaan Entaskan 19 Ribu Anak Putus Sekolah

Nabi Nuh berkata, "Hai anakku, naiklah bersama kami dan janganlah engkau bersama orang-orang yang kafir."

Lagi-lagi, Kan'an menolak dan justru bersikap sombong. Ia tetap kukuh untuk berlindung pada sebuah gunung yang tinggi. Ia percaya gurung akan menyelamatkannya. 

Nabi Nuh kemudian menjelaskan kepada Kan'an, bahwa tidak ada seorang pun yang mampu untuk mencegah ketentuan Allah SWT. Kemudian, gelombang air yang begitu besar menghantam Kan'an. Iapun kemudian terseret dan tenggelam di dalam air banjir.  

Di saat Kan'an tenggelam, Nabi Nuh As cukup bersedih. Nabi Nuh lantas berdoa, dimana dalam doanya menyebut nama Kan'an. "Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji-Mu adalah benar, dan Engkau adalah Hakim yang paling adil."


Topik

Agama Kisah Nabi nabi nuh anak nabi kan'an



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Sri Kurnia Mahiruni