JATIMTIMES - Sektor pendidikan turut menjadi program unggulan pasangan calon (paslon) bupati - wakil bupati Malang nomor urut 1 HM. Sanusi-Lathifah Shohib (Salaf). Dalam programnya, paslon Salaf bakal menyiapkan beasiswa hingga melibatkan perusahaan guna menunjang sektor pendidikan.
Calon wakil bupati (cawabup) Lathifah Shohib, upaya penyaluran beasiswa hingga corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan tersebut juga ditujukan untuk mengatasi 19 ribu anak tidak bersekolah di Kabupaten Malang.
Baca Juga : Jelang Debat Publik, Paslon Nurochman-Heli Perbanyak Terjun ke Masyarakat
"Kami (paslon Salaf) akan mendata angka putus sekolah itu disebabkan karena apa. Kalau sebabnya karena kekurangan biaya, maka akan kami carikan upaya supaya tidak mengalami kesulitan biaya," ujar politisi yang karib disapa Nyai Lathifah ini.
Sementara itu, berdasakan data Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Malang, tercatat ada 19.443 anak tidak menyelesaikan pendidikan. Penjabarannya, sebanyak 8.855 anak lulus tidak melanjutkan (LTM), 6.927 anak belum pernah bersekolah (BPB), dan 3.661 sisanya merupakan anak drop out (DO).
Data itulah yang nantinya juga dijadikan acuan bagi paslon Salaf untuk mengentaskan anak putus atau tidak sekolah di Kabupaten Malang. "Jika memang karena biaya, ada Program Indonesia Pintar (PIP) atau beasiswa yang lainnya," ujarnya.
Bukan sekadar janji. Menurut Nyai Lathifah, pemerintah pusat juga telah merealisasikan PIP bagi anak-anak usia pelajar agar tidak ada yang putus sekolah. Program tersebut juga telah masif direalisasikan oleh Lathifah saat dirinya menjabat sebagai anggota DPR RI.
Baca Juga : Melihat Kembali Janji Prabowo-Gibran yang Sah Jadi Presiden-Wapres 2024-2029
Selama Lathifah menjadi anggota legislatif tersebut, setiap tahun tidak kurang dari 40 ribu program aspirasi digelontorkan untuk masyarakat di Malang Raya. Sedangkan 80 persen di antaranya untuk anak-anak di Kabupaten Malang.
Sementara itu, di tingkat Pemerintah Kabupaten Malang, sebanyak 20 persen APBD juga akan digelontorkan untuk sektor pendidikan. "Mungkin CSR dari pabrik atau perusahaan yang ada di Kabupaten Malang, sebagian kami gunakan untuk memberikan beasiswa bagi anak-anak dari keluarga yang kurang mampu. Tujuannya supaya tidak putus sekolah," pungkas Lathifah.