JATIMTIMES - Seorang siswi berinisial DA (14) warga Desa Kasri, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, ditemukan tewas gantung diri di kamarnya, Kamis (10/10/2024). Berdasarkan pendalaman polisi, pelajar kelas VIII salah satu madrasah tsanawiyah (MTs) di Kecamatan Bululawang tersebut nekat mengakhiri hidupnya lantaran sakit hati.
"Petugas jaga (Polsek Bululawang) mendapat laporan dari masyarakat terkait orang yang diduga gantung diri di dalam kamar pada Kamis (10/10/2024) sekira pukul 04.00 WIB," ungkap Kapolsek Bululawang Kompol Ainun Djariyah saat dikonfirmasi Jumat (11/10/2024).
Baca Juga : Bawaslu Blitar Soroti Lambannya KPU Tindak Lanjuti Dugaan Pelanggaran Kode Etik PPK
Berdasarkan keterangan yang dihimpun pihak kepolisian, kronologi bermula pada Rabu (9/10/2024). Malam itu sekitar pukul 22.00 WIB, korban sempat berbincang-bincang dengan orang tuanya di rumah. Beberapa saat kemudian, keduanya tidur di kamar masing-masing.
"Keesokan harinya (Kamis, 10/10/2024) sekira jam 02.30 WIB, ibu korban merasa curiga saat mendapati kamar tidur anaknya sedang terkunci dari dalam," ujar Ainun.
Kecurigaan pihak orang tua tersebut disebabkan lantaran korban tidak pernah mengunci pintu saat tidur di kamarnya. Selanjutnya pihak orang tua mengetuk pintu kamar korban. Namun tidak dibuka dan tak ada tanggapan dari korban.
"Orang tua korban kemudian berusaha mendobrak pintu kamar tersebut," imbuh perwira Polri dengan pangkat satu melati ini.
Setelah pintu kamar berhasil dibuka paksa, orang tua korban dikejutkan dengan kondisi putrinya yang telah meninggal dalam keadaan tergantung di jendela kamarnya.
"Posisi leher korban tergantung dengan menggunakan kain hijab yang diikatkan pada besi teralis jendela. Tinggi jendela sekitar dua meter. Sedangkan tinggi korban sekitar 1,5 meter," beber Ainun.
Pihak keluarga kemudian meminta pertolongan warga setempat untuk menurunkan jasad korban. Beberapa saat kemudian, peristiwa tersebut dilaporkan ke Polsek Bululawang.
"Diduga korban melakukan perbuatannya lantaran sakit hati dengan orang tuanya," timpal Ainun.
Baca Juga : Polres Batu Tanggung Biaya Pengobatan Warga Temas Korban Penembakan OTK
Belakangan diketahui, rasa sakit hati tersebut disebabkan korban merasa kurang mendapatkan kasih sayang dari orang tua. Sebaliknya, korban merasa kasih sayang orang tuanya terhadap anak dibeda-bedakan.
Di sisi lain, korban juga merasa orang tuanya mementingkan kesibukannya sendiri. "Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Diduga murni karena bunuh diri," ujar Ainun.
Atas kejadian itu, pihak keluarga menolak dilakukan visum pada jenazah korban. "Pihak keluarga telah membuat surat pernyataan bahwasannya menolak dilakukan pemeriksaan VeR (visum et repertum) di rumah sakit," pungkas Ainun.
-----------------------------------------------------
Pemberitaan dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi para pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, disarankan segera mengkonsultasikan persoalan anda kepada pihak-pihak yang dapat membantu. Seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Jika anda atau seseorang yang anda kenal sedang mengalami masa sulit dan memiliki kecenderungan untuk bunuh diri, silahkan hubungi dokter kesehatan jiwa di puskesmas atau rumah sakit terdekat.