JATIMTIMES - Sebanyak 20 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Malang bakal digelontorkan untuk sektor pendidikan. Gagasan tersebut masuk dalam program Pasangan Calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati Malang nomor urut 1 HM. Sanusi-Lathifah Shohib (Salaf).
Calon Wakil Bupati (Cawabup) Malang Lathifah Shohib menyebut, optimalisasi APBD untuk sektor pendidikan tersebut guna merealisasikan program jaminan pendidikan minimal SMA sederajat, bagi seluruh usia pelajar di Kabupaten Malang. "Sebanyak-banyaknya, kalau bisa 100 persen anak-anak usia sekolah itu minimal berpendidikan SMA," tuturnya.
Baca Juga : Selama Agustus Kunjungan Wisman di Jatim Naik 2 Kali Lipat Dibanding Tahun Lalu
Program beasiswa pendidikan minimal SMA sederajat bagi usia pelajar tersebut, disampaikan Lathifah, ditujukan dalam rangka menjawab tantangan dunia pekerjaan. "Karena ke depan persaingan semakin ketat. Maka cara untuk bisa bersaing ya melalui pendidikan," tuturnya.
Di sisi lain, dijelaskan Lathifah, Pemerintah Pusat juga telah merealisasikan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk anak-anak usia sekolah agar tidak ada yang putus sekolah. Program tersebut juga telah masif direalisasikan oleh Lathifah saat dirinya menjabat sebagai anggota DPR RI.
Sementara itu, di tingkat Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Malang, sebanyak 20 APBD juga akan digelontorkan untuk sektor pendidikan. Sehingga bisa mengoptimalkan program dari Pemerintah Pusat untuk merealisasikan beasiswa pendidikan minimal SMA sederajat, bagi seluruh usia pelajar di Kabupaten Malang.
"Kami berupaya supaya APBD itu benar-benar 20 persen untuk pendidikan. Sehingga linier dengan APBN, itu salah satu ikhtiar yang kami lakukan," ungkap Lathifah kepada JatimTIMES.
Selain sektor pendidikan, lanjut Lathifah, Paslon Salaf juga bakal merealisasikan program pemberdayaan. Yakni ditujukan bagi tenaga kerja mandiri (TKM) pemula. Program tersebut sejatinya juga telah direalisasikan oleh Lathifah saat menjadi anggota legislatif.
Baca Juga : Steril dari PKL, Satpol PP Pastikan Penertiban Bangunan Liar Jalan Sultan Agung Tanpa Perlawanan
"Saya sudah banyak membantu pelatihan untuk TKM pemula. Ada pelatihan boga, busana, kemudian kuliner, hingga rias juga ada," ujarnya.
Guna memaksimalkan program pelatihan tersebut, Lathifah mengaku bakal melibatkan sejumlah pihak terkait. Yakni mulai dari perguruan tinggi hingga lembaga kursus.
"Kami akan bekerjasama dengan beberapa universitas, kemudian bekerjasama dengan BLK (Balai Latihan Kerja) atau lembaga kursus yang ada di Malang Raya," pungkas Lathifah.