JATIMTIMES - Lupa merupakan hal wajar yang bisa dialami siapa pun, tak pandang usia. Pada orang yang memiliki daya ingat baik, lupa masih sangat mungkin terjadi sesekali dan sangat mungkin pula untuk bisa kembali mengingatnya.
Lain hal dengan seseorang yang telah mengalami masalah daya ingat. Terparah jika telah mencapai kondisi alzheimer dan juga demensia.
Baca Juga : Paslon Pilkada Kota Blitar Dapat Pengawalan 24 Jam dari Kepolisian
Apa itu Penyakit Alzheimer dan Demensia?
Menurut dr. Nadia Nurotul Fuadah dari Alodokter, Demensia adalah suatu kondisi dimana daya ingat dan kemampuan berpikir menurun drastis, hingga menyebabkan pengaruh buruk pada gaya hidup, suasana hati, kemampuan bersosialisasi, hingga aktifitas keseharian penderitanya.
Demensia ada beragam penyebabnya, yang tersering adalah penyakit Alzheimer. Jadi, kedua kondisi ini bukanlah 2 hal yang mutlak berbeda, melainkan salah satu menyebabkan yang lainnya (penyakit Alzheimer adalah salah satu penyebab demensia).
Di samping penyakit Alzheimer, demensia bisa pula timbul karena beragam pencetus lain, di antaranya gangguan vaskuler, gangguan metabolik, multiple sclerosis, hematoma subdural, tumor otak, efek samping obat, kekurangan vitamin atau mineral tertentu, alkoholisme, juga paparan logam berat dan pestisida.
Penyebab Penyakit Alzheimer
Meski penyebab pastinya belum diketahui, penyakit Alzheimer diduga kuat muncul berkaitan dengan perubahan genetik yang diturunkan dari orang tua yang memicu pengendapan protein amiloid dan protein tau dalam otak. Imbasnya, pengiriman signal antara sel-sel otak terganggu, menyebabkan sel otak rusak dan keseimbangan zat kimianya pun menjadi kacau.
Baca Juga : DPKPCK Kabupaten Malang Turut Andil Wujudkan Program Malang Zero Kekeringan
Secara epidemiologis, penyakit Alzheimer lebih rentan dialami pada lansia, pecandu alkohol, perokok, atau orang yang mengalami gangguan medis tertentu, seperti cidera kepala, sindrom Down, gangguan tidur, gangguan kognitif, hipertensi, dan kolesterol tinggi.
Tergantung keparahan dan penyebabnya, demensia dan penyakit Alzheimer bisa ditangani secara berbeda, seperti dengan pemberian obat-obatan, stimulasi kognitif, dan sebagainya. Untuk itu, penderita perlu menjalani dulu serangkaian pemeriksaan yang komprehensif dengan dokter.