JATIMTIMES - Mayat pria misterius ditemukan di area perkebunan yang berlokasi di Desa Tulusbesar, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Sabtu (14/9/2024). Hingga kini peristiwa penemuan mayat yang sementara masih berstatus Mr. X atau belum diketahui identitasnya tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
"Peristiwa penemuan mayat tersebut terjadi pada tadi (Sabtu, 14/9/2024) siang sekitar pukul 12.00 WIB," ungkap Kapolsek Tumpang Iptu Winanto kepada JatimTIMES, saat dikonfirmasi disela agenda penyelidikan, Sabtu (14/9/2024).
Baca Juga : Progres Masih 65 Persen, Revitalisasi Pedestrian Kejar Waktu Jelang Hari Jadi Kota Batu
Kronologi penemuan mayat bermula saat saksi bernama Juma’in sedang memotong pohon bambu di kebun. Sekitar pukul 12.00 WIB, saksi yang pada saat itu hendak pulang untuk beristirahat mencium aroma busuk.
"Setelah berjalan kurang lebih sejauh 50 meter dari lokasi pemotongan bambu, saksi mencium bau busuk yang kemudian mencari sumber bau tersebut," ujar Winanto.
Saat melakukan pencarian di bawah pohon kelapa, saksi menemukan mayat seorang laki-laki dalam posisi terlentang di lokasi kejadian. "Mayat ditemukan dalam kondisi tanpa mengenakan busana dengan posisi terlentang dan mayat sudah membusuk," jelas Winanto.
Kejadian tersebut oleh saksi kemudian disampaikan ke Perangkat Desa Tulusbesar sebelum akhirnya dilaporkan ke Polsek Tumpang. Petugas yang mendapat laporan bergegas mendatangi lokasi kejadian untuk mengevakuasi jenazah pria misterius tersebut ke kamar mayat.
Di sisi lain, Tim Identifikasi Polres Malang juga dilibatkan guna mengungkap identitas mayat yang sementara ini masih berstatus Mr. X tersebut. Hingga kini, jenazah korban masih dilakukan autopsi di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
Baca Juga : Rekonstruksi Oknum PSHT Keroyok Pelajar SMK hingga Tewas: 77 Adegan, Tersangka Tendang Ulu Hati
"Barang bukti yang kami amankan dari lokasi penemuan mayat berupa satu buah sarung," ujar Winanto.
Sementara itu, disampaikan Winanto, dari hasil visum luar, tidak ditemukan adanya luka penganiayaan di tubuh korban. Di duga, korban bukan warga setempat. Di sisi lain, sejumlah saksi yang telah dimintai keterangan oleh polisi, mengaku sempat bertemu dengan korban. Namun, sejak 15 hari lalu, korban tak lagi kelihatan.
"Dari hasil keterangan para saksi, korban adalah ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) atau gelandangan yang biasanya berada di depan Stadion Tumpang," pungkas Winanto.