JATIMTIMES - Beredarnya dugaan virus monkeypox atau cacar monyet masuk di kabupaten Situbondo dibantah oleh Dinas Kesehatan setempat. Kepala Dinas Kesehatan Situbondo dr Sandy Hendrayono mengatakan, informasi yang didapatkan dari Tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), diketahui puluhan siswa SD Islam Al-Abror hanya terkena cacar air biasa, bukan cacar monyet.
"Bukan cacar monyet. Itu hanya cacar air biasa. Jumlah murid yang sakit cacar 27 siswa dari 630 siswa (SD Islam Al-Abror) per tanggal 9 kemarin. Itu laporan kasi penyakit menular Dinkes," jelas Sandy, Rabu (11/9/2024).
Baca Juga : Abah Gunawan Bersama Relawan Nobar Indonesia vs Australia: Wujud Kebersamaan
Selain itu, akibat dari penyakit cacar air yang menjangkit 27 siswa, SD Islam Al-Abror memberlakukan kegiatan belajar mengajar secara daring mulai 9 September hingga 14 September 2024.
Tidak hanya itu. Mantan direktur RSUD Asembagus ini menyatakan, dari gejala-gejala penyakit dan foto-foto siswa-siswi SD Al Abror, mereka terkena penyakit cacar air. "Gejala awal itu timbul seperti disulut rokok ya, kemudian ruam-ruam, demam dan anaknya itu lemas. Ini cacar air," ungkap Sandy.
Sandy mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik karena yang terjadi tersebut hanya cacar biasa. "Kami mengimbau kepada masyarakat jika mengalami gejala cacar air untuk tidak melakukan kontak fisik dengan orang lain agar tidak menularkan. Tetap mandi agar bakteri tidak menumpuk dan memperparah ruam. Kemudian hubungi dokter terdekat atau puskesmas untuk diperiksa," imbau Sandy.
Hari ini, Rabu (11/9/2024), lanjut Sandy, Tim P2P Dinkes Situbondo mendatangi SD Islam Al-Abror untuk mengonfirmasi terkait fenomena cacar air yang melanda.
Salah satu anggota Tim P2P Dinkes Situbondo saat dikonfirmasi mengatakan tujuannya ke SD Islam Al-Abror memastikan cacar yang menjangkit siswa SD tersebut adalah cacar biasa.
"Diberita kan langsung disebut kalau cacar monyet, padahal hanya cacar biasa. Ini kami langsung turun untuk memastikan hal tersebut," ungkap dia.
Baca Juga : Profil Lengkap Abdul Halim Iskandar yang Rumahnya Baru Digeledah KPK
Selian itu, dia mengatakan cacar yang menjangkit puluhan siswa tersebut merupakan hal yang wajar. "Itu hal yang wajar, hanya perlu fokus pada yang terjangkit untuk tidak melakukan kontak dengan orang lain, agar tidak menularkan ke orang lain," katanya.
Tim P2P menjelaskan cacar air bisa menjangkit siapa saja. Apalagi sejak tahun 1980 pemerintah sudah menghentikan imunisasi cacar. "Bukan hanya di Indonesia tapi internasional," ungkap dia.
Untuk cacar monyet, kata dia, siklusnya panjang. Tidak hanya satu minggu, tapi bisa satu bulan lebih dan memiliki ruam atau bintik benjolan yang khas sehingga berbeda dengan cacar air biasa yang siklusnya hanya satu minggu dan bintiknya berwarna merah.
"Virus monkeypox atau mpox atau cacar monyet ini menyerang kelenjar limpah, yaitu di leher, ketiak dan lipatan paha. Jadi. ruam munculnya pada bagian itu yang paling parah. Selain itu, jenis ruam atau bintiknya juga khas. Sedangkan untuk kasus siswa ini hanya cacar air biasa karena gejalanya jauh berbeda dengan cacar monyet," pungkasnya.