JATIMTIMES - Musisi Fanny Soegiarto mantan vokalis band Soegi Bornean mengejutkan publik dengan curahan hatinya di media sosial X. Pada Minggu dini hari (8/9/2024), Fanny mengungkapkan kekecewaannya terhadap band yang telah membesarkan namanya, terutama terkait masalah hak cipta dan pembayaran royalti.
Fanny menyoroti salah satu lagu hits dari Soegi Bornean berjudul "Raksa" yang menurutnya, pencipta lagu tersebut belum mendapatkan hak yang seharusnya. "Pencipta lagu Asmalibrasi dibayar, pencipta lagu Raksa nggak dibayar. Gimana sih Soegi Bornean," tulis @fannysoegi pada Minggu dini hari.
Baca Juga : Sepenggal Kisah Karyawan Online BLK: Hubungan Pertemanan hingga Keluarga Renggang, Rugi Puluhan Juta Rupiah
Curahan hati Fanny itu langsung viral. Hingga berita ini dibuat, lebih dari 556 ribu netizen memberi perhatian pada unggahan itu. Terlebih, Fanny mengunggah ulang cuitan lama soal band korupsi.
"Band-bandan kok korupsi, ndak keren." tulis Fanny pada 12 Juli 2024 lalu.
Tak berhenti disitu, Fanny juga mengungkapkan ketidakadilan yang terjadi pada pembagian royalti dari lagu "Asmalibrasi", salah satu lagu hits Soegi Bornean yang sering diputar di berbagai platform.
Melanjutkan postingan sebelumnya, Fanny membeberkan bahwa pencipta lagu tersebut harus meminjam uang untuk bayar sekolah anaknya, padahal nominal royalti dari lagu tersebut mencapai lebih dari setengah miliar rupiah.
"Bayangin aja, lagu Asma ini yang kalian denger di mana2, penciptanya sampai minjem uang untuk bayar sekolah anaknya. Nominal dari royalti lagu ini nggak main2, setengah miliar lebih ada, tapi justru orang2 yang nggak punya hak dapat paling banyak & nggak transparan," kata Fanny, pada Minggu (8/9/2024).
Dia juga menyebut bahwa orang-orang yang tidak berhak atas royalti justru hidup mewah, membeli mobil dan barang mahal. Sementara pencipta lagu tersebut, kata Fanny harus hidup dengan kondisi yang memprihatinkan.
"Orang-orang yang nggak berhak bisa beli 2 mobil sekaligus, gitar mahal, foya2. Sedangkan pencipta lagu Asma masih ngontrak di Jogja, mana atapnya jebol lagi." Tambah Fanny.
Konflik antara Fanny dan anggota band Soegi Bornean tampaknya sudah berlangsung lama. Fanny menyatakan bahwa ketika dia mencoba berbicara mengenai ketidakadilan yang terjadi, dia dihadapkan dengan ancaman dari anggota band lainnya.
"Aku masih inget banget ketika aku mau bersuara tentang ini, ada cletukan 'Fanny lupa toh kalau di belakangku ini orang2 penting?' Iya aku tau kalian jurnalis, meskipun aku sendirian, aku nggak takut, aku masih berpegang teguh rasa adil," ungkapnya.
Baca Juga : Buka Gerakan Aksi Bergizi, Pj Wali Kota Kediri Harapkan Generasi Muda Bebas Anemia dan Stunting
Fanny juga mengungkapkan bahwa ketika dia memutuskan untuk keluar dari band, dia dihadapkan pada tekanan dari pihak manajemen dan bahkan diminta untuk membayar penggunaan nama "Soegi", yang merupakan bagian dari namanya sendiri.
"Aku masih inget banget ketika aku mau keluar dari Band itu dan dihadapkan orang2 HAKI, aku diharuskan membayar namaku sendiri yakni 'Soegi' kalau aku keluar dengan entitas yang baru." Ucap Fanny.
Yang lebih menyakitkan lagi, Fanny mengenang saat kehilangan ibunya, dia tetap diharuskan tampil di atas panggung meskipun sedang berduka. "Aku masih inget banget rasanya 7 harian Ibuku, aku diharuskan tetap manggung dengan kata2 menyakitkan." ujarnya.
Unggahan Fanny ini memicu berbagai spekulasi di kalangan netizen dan fansnya. Banyak yang menduga bahwa masalah internal antara Fanny dan band Soegi Bornean telah berlangsung lama. Bahkan, Fanny mengaku bahwa apa yang dia ungkapkan baru sebagian kecil dari masalah yang ada. Dalam balasan kepada seorang netizen, dia mengatakan, "Masih 20% dari 80% masalah yang lebih besar."tambah Fanny.
Sebagai informasi, Raksa adalah lagu ciptaan Fanny Soegi bersama Dhimas Tirta Franata (dimectirta). Selain Raksa, lagu ciptaan Fanny Soegi lainnya adalah Asmalibrasi, Saturnus, Pijaraya, Haribaan, Kala, Samsara, dan Aguna.
Ketika Fanny meninggalkan band Soegi Bornean pada Maret 2024, dia membawa serta hak cipta dari kedelapan lagu tersebut. Namun, band Soegi Bornean masih terus membawakan lagu "Raksa" di berbagai panggung mereka, yang membuat Fanny semakin geram.
Hal ini pertama kali terungkap dari cuitan seorang fans Soegi Bornean bernama @nadiaansl, yang memposting daftar lagu yang dibawakan oleh Soegi Bornean, termasuk "Raksa". Penggunaan lagu ini tanpa izin dari penciptanya, yaitu Fanny Soegi, menjadi salah satu pemicu kemarahan Fanny.